Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Menko Airlangga Ungkap Kontribusi Industri Sawit dalam Pemulihan Ekonomi

Mediaindonesia.com
18/8/2021 18:43
Menko Airlangga Ungkap Kontribusi Industri Sawit dalam Pemulihan Ekonomi
Pekerja mengumpulkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat.(ANTARA FOTO/ Akbar Tado)

MENTERI Koordinatoor (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan kinerja ekspor pada Q2-2021 tumbuh tinggi, yakni sebesar 31,78% year on year (yoy). Di mana salah satu pendukungnya ialah ekspor komoditas kelapa sawit.

"Tercatat, harga CPO internasional terus mengalami kenaikan mencapai USD1.100 per MT, yang berdampak pada membaiknya nilai tukar petani (NTP) >103,4 seiring meningkatnya harga TBS berkisar 1.800-2.100 per kg," jelas Airlangga, dalam Webinar Peran dan Strategi Komunitas Sawit dalam Mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Rabu (18/8).

Komoditas kelapa sawit berkontribusi terhadap 3,5% produk domestik bruto (PDB) nasional, serta 13% dari total ekspor non migas sebesar USD 11,5 miliar hingga Mei 2021 dan USD 18,4 Milyar pada 2020.

Airlangga mengatakan, industri kelapa sawit nasional telah berkontribusi mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja untuk lebih dari 16 juta pekerja.

"Dengan kata lain, industri kelapa sawit merupakan sektor strategis bagi perekonomian masyarakat yang perlu dikawal tidak hanya oleh Pemerintah saja, namun oleh semua komponen masyarakat," kata Airlangga.

Airlangga yang juga Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit, menambahkan. Guna mendukung domestic demand dari produk sawit, pemerintah terus mendorong kebijakan melalui pengembangan biodiesel (B30) sebagai salah satu alternatif BBM. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar berbasis fosil.

"Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan rendah karbon," ujar  Airlangga.

Selain itu untuk  menegaskan komitmen Indonesia dalam penurunan deforestasi dan Emisi gas rumah kaca dari sektor kelapa sawit.

Pemerintah telah membuat kebijakan Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil atau ISPO). (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya