Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Realisasi PEN Capai Rp320 Triliun

M. Ilham Ramadhan Avisena
14/8/2021 14:30
Realisasi PEN Capai Rp320 Triliun
Warga melintasi proyek pembangunan gedung bertingkat di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta.(Antara/Dhemas Reviyanto )

ASISTEN Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengungkapkan, anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 ditambah untuk menjadi bantalan perekonomian di tengah limitasi aktivitas ekonomi. Hingga 6 Agustus realisasi serapan anggaran PEN mencapai Rp320,38 triliun, atau 43% dari pagu Rp744,75 triliun. 

"Lesson learned kita di 2020 adalah, pada saat kita melakukan pembatasan aktivitas, tentu ada komponen masyarakat kita yang perlu kita lindungi, itu kita address betul, sehingga anggaran PEN yang sebelumnya Rp699,43 triliun, itu kita naikkan menjadi Rp744,75 triliun," ujarnya dalam webinar Forum Diskusi Salemba bertajuk Tumbuh 7,07% pada Q2 2021: Cukup Berkualitaskah? yang diselenggarakan ILUNI UI, Sabtu (14/8). 

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 7,07% Dinikmati Rakyat Kelas Atas

Ferry memerinci, realisasi serapan anggaran PEN itu berasal dari realisasi klaster kesehatan sebesar Rp70,32 triliun, atau 32,7% dari pagu Rp214,95 triliun; klaster perlindungan sosial Rp94,79 triliun atau 50,8% dari pagu Rp186,64 triliun. 

Lalu serapan anggaran klaster dukungan UMKM dan korporasi mencapai Rp55,80 triliun atau 34,4% dari pagu Rp162,40 triliun; klaster program prioritas Rp48,32 triliun atau 41% dari pagi Rp117,91 triliun; dan klaster insentif usaha terserap Rp51,15 triliun atau 81,4% dari pagu Rp62, 83 triliun. 

Pemerintah, imbuh Ferry, berharap bantalan dan dukungan yang disediakan pemerintah melalui program PEN itu dapat membantu masyarakat terdampak pandemi. 

"Ini kita harapkan bisa memitigasi sisi lain dari pengetatan mobiiltas dan aktivitas ekonomi yang kita lakukan untuk mengurangi penyebaran virusnya. Kita harapkan ini bisa menjadi bantalan atau buffer kita untuk memitigasi dampak pengetatan tersebut," pungkas dia. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya