Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Presiden: Jangan Ekspor Produk Mentah!

Andhika Prasetyo
14/8/2021 13:39
Presiden: Jangan Ekspor Produk Mentah!
Presiden Joko Widodo.(Dok Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha dan pemerintah daerah untuk tidak melakukan ekspor pertanian secara asal-asalan.

Kepala negara menekankan produk yang dijual ke luar negeri tidak boleh dalam bentuk mentah atau belum diolah.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 7,07% Dinikmati Rakyat Kelas Atas

"Seperti porang, ada pasar yang besar kita bisa masuki. Tapi ekspornya jangan dalam bentuk mentah apa lagi masih umbi-umbian. Paling tidak dalam bentuk tercacah atau syukur sudah dalam barang jadi. Saya kira target kita memang hilirisasi," tegas Jokowi dalam acara pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/8).

Ia pun menginstruksikan kepada seluruh gubernur, bupati dan wali kota untuk mendesain program pengembangan pertanian yang kuat, tidak hanya di sisi hulu tetapi juga di hilir.

"Segera garap komoditas-komoditas pertanian yang potensial. Perkuat petani dengan akses permodalan, inovasi teknologi dan pendampingan. Sambungkan petani dan dengan rantai pasok sehingga mudah mengkespor. Dengan begitu daerah bisa berkembang menjadi sentra-sentra produksi berorientasi ekspor," terang mantan wali kota Solo itu.

Berdasarkan data yang dimiliki, Jokowi menyebut, dari 514 kabupaten/kota di seluruh indoensia, hanya 293 yang memiliki sentra komoditas pertanian unggulan ekspor, baik itu kelapa sawit, karet, kopi dan beberapa komoditas produk lainnya.

Ia melihat masih ada banyak peluang yang bisa dikembangkan dan dimanfaatkan daerah-daerah lain.

"Sarang burung walet, porang, minyak atsiri yang dalam beberapa tahun terakhir cukup berkembang. Ada juga bunga melati, edamame, tanaman hias dan produk-produk hortikultura lain yang kalau betul-betul kita beri perhatian akan semakin terbuka pasarnya," jelas Jokowi.

Selain itu, eks gubernur DKI Jakarta itu juga meminta seluruh pihak terkait bisa meningkatkan promosi produk melalui kanal digital, baik untuk di dalam maupun luar negeri.

Upaya tersebut wajib dilakukan agar produk pertanian nasional semakin dikenal luas dan kompettiif.

"Di dalam negeri, kita harus ajak masyarakat untuk mencintai dan membeli hasil-hasil pertanian kita sendiri. Di luar negeri, kita harus garap secara intensif terintegrasi, dan terpadu. Kita harus mulai masuk ke pasar-pasar nontradisional. Ini kesempatan kita, momementum yang sangat baik saat pandemi sehingga potensi pasar makin meluas," tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya