Investor Menanti Kabar Lanjutan PPKM

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (2/7) dibuka pada level 6.098 dari penutupan pekan lalu di level 6.070,04. Indeks terpantau menunjukan pergerakan melemah di level 6.057,26.

Dari dalam negeri investor masih mencermati kasus harian covid-19. Hari ini (2/8) merupakan hari terakhir PPKM level 4. Maka dari itu investor akan memperhatikan kebijakan perpanjangan PPKM tersebut.

Baca juga: Inflasi Juli 2021 Tercatat 0,08%, Obat Penyumbang Utama

Selain itu, hari ini terdapat rilis data Markit manufacturing PMI Indonesia (sebelumnya: 53,5) dan inflasi (sebelumnya: 1,33% yoy, -0,15% mom; cons: +1,45% yoy, +0,01% yoy)

Untuk IHSG pada hari diperkirakan akan bergerak flat, menanti rilis data dan kebijakan pemerintah mengenai perpanjangan PPKM. Namun terdapat kecenderungan potensi menguat mengikuti bursa Asia. Pagi ini pasar regional dibuka menguat, dengan Kospi +0,5% dan Nikkei +1%.

"Berdasarkan analisa teknikal, saat ini IHSG berpeluang bergerak melemah terbatas. Namun apabila data ekonomi dalam negeri keluar hari ini sesuai dengan harapan, bukan tidak mungkin ada penguatan," kata Head of Equity Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, Senin (2/8).

Pekan kemarin bursa Wall Street kompak melemah pada akhir perdagangan Jumat dipicu penurunan saham Amazon.com, setelah perusahaan memperkirakan pertumbuhan penjualan yang lebih rendah.

Data pada hari Jumat pekan lalu menunjukan belanja konsumen AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni, meskipun inflasi tahunan meningkat lebih jauh di atas target Federal Reserve sebesar 2%.

Baca juga: Dampingi Presiden Salurkan BPUM, Dirut BRI Ungkap Strategi Optimalkan Penyaluran BPUM 2021

Di AS, kembali timbul kekhawatiran akan melonjaknya kasus Covid-19. Imbal hasil Yield UST10Y berada di 1,22%, Kembali di level yang rendah pada tahun 2021 ini, USD index terpantau flat di level 92,09.

Hasil kinerja perusahaan-perusahaan di indeks S&P 500 pada kuartal secara keseluruhan jauh lebih kuat dari yang diharapkan, dengan sekitar 89% dari hampir 300 laporan sejauh ini mengalahkan perkiraan laba analis. (OL-6)