Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
STARTUP investasi di bidang pertanian, Tanijoy, angkat bicara soal dugaan penggelapan uang 400 investor senilai Rp 4 miliar. Kasus ini pun ramai dibicarakan di media sosial.
Dalam keterangan resmi perusahaan yang dikutip Kamis (29/7), manajemen PT Tanijoy Agriteknologi Nusantara menjelaskan kronologi permasalahan pengembalian dana investor.
"Ini terjadi pada proyek yang masa panennya dimulai di bulan Maret 2020 sampai akhir 2020. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor force majeur, sehingga sejumlah proyek pendanaan mengalami kerugian," ungkapnya.
PT. Tanijoy Agriteknologi Nusantara, sebagai penghubung antara Mitra Tani dan pendana mengaku pun mengklaim mengupayakan penyelesaian masalah pengembalian dana investor. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan itu ialah dengan adanya perpanjangan masa kontrak pinjam meminjam.
"Namun dalam pelaksanaannya beberapa petani belum bisa memenuhi hingga masa perpanjangan kontrak yang ditentukan," jelas perusahaan.
Oleh karenanya, PT. Tanijoy Agriteknologi Nusantara menyatakan akan mengambil beberapa langkah strategis, yakni melakukan virtual meeting yang dihadiri oleh pendana yang terdampak dan perwakilan Tanijoy. Agenda ini dikatakan telah terjadi sebanyak 4 kali.
Langkah berikutnya ialah menggelar forum diskusi. PT. Tanijoymengaku telah menyediakan forum diskusi penyelesaian bagi semua pendana yang terdampak. Berikutnya, mereka akan melakukan debt collection dari Mitra Tani hingga tanggung jawabnya terpenuhi.
"PT. Tanijoy Agriteknologi Nusantara berkomitmen melakukan pengembalian dana dengan melakukan collection kepada petani yang masih menunggak, serta sebagai bagian tanggung jawab manajemen, akan memberikan garansi untuk pembayaran tersebut dalam jangka waktu penyelesaian maksimal selama 3 tahun," pungkasnya.
Dalam akun @akbarprasetioo diungkapkan keluhan terkait investasi yang dia lakukan di Tanijoy.
"Berawal dari niat bantu petani, Saya memutuskan untuk investasi pada proyek kentang granola tele IV dengan total 6 slot dengan total 12.408.000 dibulan juli 2020 dan seharusnya cair di maret 2021, tapi @tanijoy_id malah HILANG," cuitnya.
Dia menambahkan dalam cuitannya soal kecurigaan investasi di Tanijoy. Akbar menyebut, sudah mengetahui ada banyak laporan dari investor lain yang ada di google bisnis, dan juga comment instagram @tanijoy_id yang memiliki nasib yang sama yang investasinya ditinggalkan tanpa ada kejelasan.
"Bantu saya dan 400 pendana lainnya mendapatkan keadilan dan pertanggungjawaban @tanijoy_id yang telah merusak nama startup pertanian, P2P lending, dan para petani Indonesia," ucap Akbar. (Ins/E-1)
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) berupaya memperluas inklusi keuangan syariah guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat melalui berbagai program dengan mengenalkan produk layanan jasa keuangan syariah.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) berencana meninjau ulang aturan pengelolaan rekening bank, termasuk rekening pasif atau dormant.
PPATK dan OJK harus memberikan penjelasan yang rinci soal pemblokiran rekening dormant atau yang tidak aktif digunakan selama tiga bulan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan telah melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) terkait status red notice atas nama Adrian Asharyanto Gunadi.
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
Dari 120 startup yang mendaftar dari 17 negara, AJARI sukses menonjolkan inovasinya dalam pemanfaatan AI untuk bidang pendidikan.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved