Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Usai Pandemi, Mayoritas Karyawan Ingin Gabungkan Kerja di Rumah dan Kantor

Mediaindonesia.com
17/7/2021 22:32
Usai Pandemi, Mayoritas Karyawan Ingin Gabungkan Kerja di Rumah dan Kantor
Hasil survei berjudul Workplace Survey After Pandemic dengan metode user-centric survey untuk mengetahui preferensi tempat kerja.(DOK Pribadi.)

SETELAH setahun menjalani masa pandemi, sebagian orang merasa nyaman bekerja dari rumah (WFH) karena tidak lelah di jalan, fleksibel, dan pekerjaan tetap terselesaikan dengan baik. Tetapi sebagian orang lain lebih menyukai bekerja dari kantor (WFO) karena lebih fokus, jam kerja lebih teratur, dan dapat berinteraksi sosial.

Kira-kira pengaturan tempat kerja seperti apa yang diinginkan para pekerja kantoran setelah pandemi berakhir? Pada April-Mei 2021, Arkadia Works & Vinoti Office, perusahaan yang berfokus pada perancangan tempat kerja, melakukan survei berjudul Workplace Survey After Pandemic dengan metode user-centric survey untuk mengetahui preferensi tempat kerja dari sudut pandang pengguna ruang kerja. 

Dari 1.313 responden, hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas 75,5% responden lebih memilih pengaturan hibrida (campuran WFO dan WFH) sebagai preferensi tempat kerja setelah pandemi. Sedangkan 9,7% responden memilih WFO dan 14% responden memilih WFH. 

Mengenai kelebihan bekerja dari rumah (WFH), jawaban terbanyak yaitu lebih terhindar dari risiko tertular virus (79,2%) dan lebih fleksibel bekerja dari mana pun (69,2%). Sebaliknya, menurut responden, kekurangan bekerja dari rumah yakni tidak ada interaksi sosial (67,2%), jam kerja tidak teratur (52,3%), dan ruang kerja tidak kondusif (51,9%). 

Saat dimintai pendapat mengenai kelebihan bekerja dari kantor (WFO), responden menjawab lebih mudah berkoordinasi (75,9%) dan lebih mudah berkomunikasi (68,2%). Di sisi lain, kekurangannya yakni khawatir risiko tertular virus (86,7%) dan Waktu perjalanan dari rumah ke tempat kerja (64,3%).

Pada level senior management, mayoritas 78,3% responden memilih pengaturan hibrida (campuran WFH dan WFO). Sedangkan 6,02% responden memilih WFO dan 15,6% memilih WFH.

Di Jabodetabek, mayoritas 77,8% responden lebih memilih pengaturan hibrida (campuran WFH dan WFO). Sedangkan 7,47% responden memilih WFO dan 14,3% memilih WFH.

"Kami membayangkan bahwa tempat kerja setelah pandemi akan tetap mengadopsi penerapan beberapa strategi new normal dengan pemanfaatan teknologi digital, penyaringan udara yang disempurnakan, pengaturan WFH, serta tombol touchless," ujar Wiza Hidayat, CEO Arkadia Works, dalam keterangan resmi, Sabtu (17/7). Menurut Wiza, suatu siklus pekerjaan pada beberapa industri tetap membutuhkan pertemuan fisik untuk menyelesaikan pekerjaan, karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial.

Baca juga: Langgar PPKM Darurat, Izin Usaha 36 Bus Terancam Dicabut
 

"Saat ini, konsep karyawan dapat bekerja dari mana saja menjadi new normal bagi banyak perusahaan. Hal ini mendatangkan tantangan baru bagi kepemimpinan dan teknologi untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai meskipun harus bekerja dari mana saja. Perusahaan perlu memastikan keamanan karyawan dengan menerapkan protokol kesehatan serta penyediaan sarana dan prasarana untuk menghindari penularan. Dengan demikian karyawan dapat bekerja produktif tanpa rasa khawatir," kata William Simiadi, Presiden Direktur Vinoti Office. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik