Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGEMBANG properti PT Diamond Citra Propertindo (DADA), dalam waktu dekat akan melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Hal itu dilakukan guna memperkuat modal perseroan dalam melakukan pengembangan bisnisnya. Diamond Citra Propertindo akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 14,35 miliar saham pada Penawaran Umum Terbatas I, dengan nilai nominal yang ditetapkan sebesar Rp20.
Penerbitan saham itu diperuntukkan bagi setiap pemegang satu Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada 14 Oktober 2021 pukul 16.00 WIB, bisa mendapatkan dua HMETD.
Adapun pada 5 Maret 2021, PT Karya Permata Inovasi Indonesia selaku pemegang saham utama dan pengendali, serta Tjandra Tjokrodiponto yang juga pemegang saham Diamond Citra Propertindo telah menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya. Keduanya juga tidak akan mengalihkan HMETD kepada pihak lain.
Apabila seluruh pemegang saham Diamond Citra Propertindo tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT I ini, maka Universal Headway System Pte Ltd, Global Modern Investasia Pte Ltd, dan Asian Growth Company Pte Ltd selaku pembeli siaga rights issue akan menyerap saham-saham tersebut.
Ketiganya akan membeli secara non-tunai (inbreng) sisa saham yang diterbitkan melalui pelaksanaan HMETD. Adapun masing-masing akan menyerap 3 miliar saham yang memiliki harga penawaran Rp50 per saham.
Inbreng tersebut dilakukan atas 99,99% saham milik Universal Headway, Global Modern, dan Asian Growth di PT Diamond Citra Propertindo senilai Rp450 miliar.
Baca juga : Media Group dan PT Telkom Jalin Kerja Sama Digital
Setelah penyetoran dengan cara inbreng, DADA akan memiliki 99,99% atau setara 11.812 saham Diamond Citra Propertindo senilai Rp450 miliar.
Dengan demikian, melalui aksi rights issue ini DADA akan menggunakan sekitar 62,7% dana untuk mengakuisisi 99,99% atau setara 11.812 saham Diamond Citra Propertindo yang dimiliki oleh Universal Headway, Global Modern, dan Asian Growth.
"Melalui right issues ini akan memperkuat struktur permodalan perseroan,” papar Bayu Setiawan, Managing Directoe Diamond Citra Propertindo. dalam keterangan pers.
Dengan demikian, lanjutnya, perusahaan dapat melakukan investasi dan pengembangan usaha di bidang properti. Selain itu dengan jumlah saham beredar, tentunya akan bisa meningkatkan likuiditas saham perseroan.
Bersamaan dengan PUT I, DADA juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 897,12 juta Waran Seri II atau setara dengan 12,56% dari modal ditempatkan dan disetor. Setiap 16 saham hasil pelaksanaan HMETD itu melekat satu Waran Seri II.
Waran Seri II adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp20. Adapun setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham DADA dengan harga pelaksanaan Rp300. Sehingga, seluruh dana terkumpul akan berjumlah sebesar-besarnya Rp269,14 miliar. Dana tersebut rencananya akan dimanfaatkan untuk biaya operasional dan pengembangan bisnis perseroan.
“kita akan melaksanakan rights issue dalam rentang 12 bulan sejak persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 18 Agustus 2021 mendatang,” tutup Bayu. (RO/OL-7)
Investasi ini bertujuan untuk mendukung pasar yang kuat di Indonesia dan menjadi dasar penting bagi pertumbuhan jangka panjang bisnis kemasan terpadu dari SCGP.
Rapat menyetujui payout ratio sebesar 81,78% ini dengan rincian 60% atau sebesar Rp11,20 triliun merupakan dividen tunai dan 21,78% atau Rp4,06 triliun merupakan dividen spesial.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, perusahaan yang memiliki dan mengelola klub sepakbola profesional Liga 1 Indonesia Bali United, kini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Lalu, akan diputuskan mengenai status Liga 1 dan kejelasan subsidi klub. Kelima, akan dibahas soal pengunduran diri salah satu komisaris.
Di Wall Street, harga saham MU turun 6% setelah pada Senin (19/4) naik 7% pascapengumuman pembentikan Liga Super Eropa.
Pengusaha asal Inggris itu disebut tertarik membeli MU. Menyusul laporan Bloomberg terkait keluarga Glazer yang berencana menjual saham minoritas di MU.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved