Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) berhasil membukukan Laba Bersih sebesar Rp423,377 miliar sepanjang 2020 atau meningkat 143,52% dari tahun sebelumnya Rp294,998 miliar.
Pencapaian ini telah disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2020 PTK yang dilaksanakan pada 2 Juni 2021 bertempat di kantor Pusat PTK yang juga dihadiri sebagian peserta melalui online dengan agenda membahas dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan untuk Tahun buku 2020.
VP Legal & Relation PTK, Frits Tommy H. Sibuea, mengatakan selain melakukan cost efficiency, bisnis pengangkutan FAME dan peningkatan call keagenan kapal tanker juga menjadi faktor pendukung bagi kinerja keuangan PTK.
“Capaian Laba Bersih PTK sebesar Rp423,377 miliar tersebut merupakan capaian Laba Bersih tertinggi sejak PTK berdiri. Untuk pendapatan dari jasa Kapal Milik mengalami kenaikan 11,33% atau setara dengan Rp102,78 miliar dari Rp906,83 miliar pada 2019 menjadi Rp1.009,61 miliar pada tahun 2020. Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya jumlah kapal Perseroan menjadi 125 unit pada tahun 2020 dari semula pada tahun 2019 terdapat 84 unit,” jelas Tommy dalam keterangan tertulisnya.
Disamping itu, PTK membukukan Pendapatan Usaha yang meningkat 120,41% pada 2020 menjadi sebesar Rp3,058 triliun dibandingkan 2019 sebesar Rp2,540 triliun. Demikian juga dengan laba usaha yang meningkat 142,55% di 2020 menjadi sebesar Rp558,551 miliar.
Capaian pendapatan tersebut karena pendapatan operasi tercapai 103,63% dari target RKAP Tahun 2020 (Revisi), adanya efisiensi biaya overhead sebesar 11,53% serta penghematan pajak (badan) sebesar 21,68% dengan memanfaatkan insentif pajak yang diberikan oleh Pemerintah.
Sementara Cash Flow PTK tercatat dalam batas aman, EBITDA 2020 (Audited) tercapai sebesar Rp823,547 Miliar atau 112,28% dari target RKAP tahun 2020 (Revisi) dan meningkat 129,88% dibandingkan Tahun 2019 sebesar Rp634,089 Miliar.
Untuk Ekuitas meningkat 110,14% di 2020 menjadi Rp2,579 triliun dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp2,342 triliun. Peningkatan juga terjadi pada Total Liabilitas yaitu meningkat 142,88% di 2020 menjadi Rp3,417 triliun,naik dari sebelumnya Rp2,391 triliun.
Total Aset meningkat 126,68% menjadi Rp5,996 triliun serta Tingkat Rasio Kesehatan Perusahaan mencapai skor 90 (kategori sehat AA).
“Hal ini menggambarkan kondisi keuangan PTK aman dan mampu bertahan dan tumbuh ditengah kondisi pandemi saat ini,” ungkap Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan.
“Kinerja keuangan positif yang diraih Pertamina Trans Kontinental pada tahun 2020 akan menjadi acuan bagi jajaran Direksi dan seluruh pekerja PTK, baik di Kantor Pusat maupun di Anak Perusahaan dan Joint Venture dalam menetapkan dan menjalankan program kerja di Tahun 2021,” tambah Nepos.
Kinerja keuangan dan kinerja operasi 2020 menjadi pemicu untuk mewujudkan aspirasi Pemegang Saham agar PTK menjadi Perusahaan Jasa Maritim Yang Terintegrasi Dengan Skala Global Pada Tahun 2026. (RO/E-1)
Daftar Fortune Southeast Asia 500 adalah pemeringkatan tahunan yang dirilis oleh Fortune, mencakup 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan.
Kinerja ini didukung oleh kegiatan pengeboran 8 sumur eksplorasi dan 112 sumur pengembangan, yang dicapai melalui prinsip OTOBOSOR.
Selanjutnya, sektor keamanan, sebanyak 83,1% responden menilai baik/sangat baik dan 15,8 persen menilai buruk/sangat buruk.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Pengangkatan Iqbal sebagai Sekjen DPD RI tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2025 tanggal 9 Mei 2025
SEJUMLAH pejabat pimpinan tinggi pratama dilantik Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu (7/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved