Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Perkuat Kerja Sama Dagang, Mendag Bertolak ke Rusia

Fetry Wuryasti
02/6/2021 11:36
Perkuat Kerja Sama Dagang, Mendag Bertolak ke Rusia
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi(ANTARA/Fakhri Hermansyah)

MENJALANKAN mandat Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dengan berbagai negara di dunia, khususnya negara-negara tujuan ekspor nontradisional, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bertolak ke Rusia, Selasa (1/6).

Pada kunjungan kerja ke Rusia, yang berlangsung 3-5 Juni 2021, Lutfi akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral, serta memperkuat kerja sama perdagangan dengan negara-negara yang tergabung dalam Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU). Negara-negara EAEU adalah Rusia, Armenia, Belarus, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan.

"Indonesia ingin memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama khususnya dengan Rusia, termasuk juga negara-negara lain yang tergabung dalam EAEU. Kerja sama ini diharapkan membuka peluang peningkatan ekspor Indonesia dan investasi Rusia di Indonesia," kata Lutfi, melalui keterangan resmi, Rabu (2/6).

Baca juga: Rencana Keuangan yang Matang Jamin Pencapaian Target Finansial

Sejumlah pertemuan bilateral yang dijadwalkan selama kunjungan kerja Lutfi ke Rusia, antara lain dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Rusia Denis Manturov, Menteri yang Bertanggung Jawab atas Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia Sergei Glazyef, serta Menteri yang Bertanggung Jawab atas Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev.

Mendag menjelaskan, di tengah pandemi covid-19 dan proteksionisme perdagangan, kemitraan dengan negara-negara lain perlu terus dijalin dan dikembangkan.

"Upaya ini juga dalam rangka membuka pasar Indonesia di negara-negara tujuan ekspor nontradisional sekaligus mencari solusi bersama pemulihan ekonomi yang terimbas pandemi covid-19,” kata Lutfi.

Pada 2020, nilai total perdagangan Indonesia dengan Rusia tercatat sebesar US$1,93 miliar (Rp27,02 triliun, kurs Rp14.000) dengan ekspor Indonesia ke Rusia sebesar US$970 juta (Rp13,58 triliun) dan impor Indonesia dari Rusia sebesar US$960 juta (Rp13,44 triliun)

"Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus US$10 juta (Rp140 miliar) dari Rusia," kata Lutfi.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Rusia antara lain minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan produk turunannya, kopra, karet alam, dan mentega kakao.

Adapun komoditas impor Indonesia dari Rusia adalah besi dan baja setengah jadi, batu bara, serta pupuk anorganik atau kimia.

Hadiri Forum SPIEF 2021

Selain pertemuan bilateral, Lutfi dijadwalkan menghadiri Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF) ke-24 di St Petersburg, Rusia.

Pada SPIEF yang berlangsung pada 2-5 Juni 2021, Lutfi akan bergabung dalam sesi EAEU-ASEAN Business Dialogue.

Mendag juga akan menjadi pembicara dalam sesi World Expos and International Cooperatioan as Driver of Sustainable Global Development. Mendag akan menyampaikan materi bertema "Reviving Trade and Investment in the Midst of Covid-19 Pandemic: Indonesian Perspective".

SPIEF merupakan forum ekonomi dan bisnis yang digelar sejak 1997 dan sejak 2006 diselenggarakan di bawah naungan Presiden Rusia yang menghadiri setiap penyelenggaraan acara tahunan tersebut.

Selama 24 tahun terakhir, SPIEF telah menjadi forum global terkemuka bagi anggota komunitas bisnis dan pemerintah dari berbagai negara untuk bertemu dan membahas masalah ekonomi utama yang dihadapi Rusia bersama EAEU, negara-negara berkembang, dan dunia secara keseluruhan.

Di tengah masih berlanjutnya pandemi covid-19, SPIEF 2021 akan digelar secara hibrida (daring dan luring dengan protokol kesehatan yang ketat) dengan tema "A Collective Reckoning of the New Global Economic Reality".

Sejumlah program bisnis dan kemitraan, serta agenda sosial akan digelar di forum tersebut. Beberapa hal yang akan dibicarakan antara lain mencakup pemulihan ekonomi dan kerja sama internasional, termasuk diskusi tentang integrasi Eurasia, transformasi perdagangan global, efektivitas bisnis selama pandemi, pasar energi global, pemulihan pasar dan ketahanan pangan global, serta keberlanjutan sistem perawatan kesehatan nasional. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik