KSP: Penunjukan Abdee sebagai Komisaris Melalui Pertimbangan

Andhika Prasetyo
30/5/2021 17:09
KSP: Penunjukan Abdee sebagai Komisaris Melalui Pertimbangan
Andee Slank(Antara)

TENAGA Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan meyakini penunjukan Abdi Negara Nurdin atau yang akrab disapa Abdee Slank sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia pasti telah melalui pertimbangan matang.

Ia pun menyayangkan pernyataan sejumlah kalangan yang menyebut pengangkatan gitaris Slank sebagai petinggi perseroan tidak lain karena pernah berperan sebagai mantan relawan Joko Widodo-Maruf Amin.

Menurut Ade, Abdee adalah sosok yang visioner dan pekerja keras. Pria berusia 51 tahun itu pun diyakini mampu membawa perubahan bagi Telkom di tengah era disrupsi digital.

"Jangan terlalu cepat menyepelekan pada sosok Abdee Slank. Ia merupakan sosok visioner dan kreatif yang memang sangat dibutuhkan," katanya lewat rilis yang diterima, Minggu (30/5).

Dalam menghadapi era digital seperti sekarang, sebuah perusahaan tidak hanya membutuhkan ahli-ahli di bidang teknologi informasi (TI), tetapi juga tokoh-tokoh yang inovatif dan kreatif.

"Ini sejalan dengan peran Telkom yang kini tidak hanya bergerak di bidang perangkat dan infrastruktur telekomunikasi saja, namun juga merambah industri kreatif. Banyak anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang konten seluler, e-commerce, dan lainnya," tutur Ade.

Abdee sedianya bukanlah figur baru di dalam dunia bisnis. Ia memiliki sejumlah pengalaman yang tidak bisa dikesampingkan.

Abdee menjabat sebagai komisaris di PT Sugih Reksa Indonesia PT Nagara Sains Ekosistem.

Ia juga mendirikan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang musik yakni PT Hijau Multi Kreatif dan Maleo Music. Bahkan, ia memiliki pengalaman sebagai anggota Tim Pakar Ditjen HKI Kemenkumham dalam pembuatan UU Hak Cipta & pembentukan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) pada 2013.

"Jadi seharusnya penilaian masyarakat kepada Abdee Slank harus secara objektif. Masyarakat tidak boleh lagi terjebak pada dikotomi pendukung Jokowi atau Prabowo," tandasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya