Selasa 25 Mei 2021, 22:40 WIB

Indonesia Harus Jadi Rumah Sendiri bagi Produk Halal

Insi Nantika Jelita | Ekonomi
Indonesia Harus Jadi Rumah Sendiri bagi Produk Halal

Antara/FB Anggoro
Logo sertifikasi halal MUI

 

PEMERINTAH tengah fokus untuk mengembangkan industri halal dan fesyen muslim agar bisa lebih berkontribusi terhadap perekonomian nasional dan mendunia. Langkah ini diimplementasikan melalui Indonesia Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion) secara virtual pada 3-5 Juni 2021 yang digelar oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Kami ingin agar Indonesia tidak terus menjadi pasar konsumen produk halal dunia. Tetapi kita harus bisa menjadi tuan di negeri sendiri karena punya banyak potensi besar,” imbuh Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam keterangannya, Selasa (25/5).

Kemenperin menyebut, kekuatan Indonesia sebagai negara muslim terbesar dengan populasi warga muslimnya sebanyak 229 juta jiwa atau mencapai 87,2% dari total 276,3 juta jiwa penduduk juga didorong mengembangkan produk halal. Jumlah tersebut dalah 12,7% dari total populasi muslim dunia.

Dengan sumber daya yang dimiliki, Indonesia memiliki peluang sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia.

“Kita juga memiliki beragam sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk menggenjot ekspor produk halal ke pasar mancenegara, khususnya untuk industri makanan, minuman, dan fesyen muslim,” papar Gati.

Baca juga : Jasa Logistik Dukung Program Bangga Buatan Indonesia

Dia pun optimistis, Indonesia bisa menjadi hub produsen produk halal global. Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam Indikator Ekonomi Islam Global 2020/2021, naik satu peringkat dibanding tahun 2019/2020, sedangkan pada 2018/2019 berada di peringkat ke-10.

“Ini menunjukkan kemajuan pesat dari perkembangan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia, meskipun dalam tekanan dampak pandemi covid-19,” jelas Gati.

Kemenperin juga menjabarkan, potensi lain untuk mendorong Indonesia mengembangkan industri halal ialah dengan menempati peringkat ke-1 sebagai negara pasar konsumen makanan halal dunia, dengan jumlah konsumsi sebesar US$144 miliar dari total konsumsi makanan halal global US$1,17 triliun.

Selain itu, Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara pasar konsumen kosmetika halal. Jumlah konsumsinya senilai US$4 miliar dari total konsumsi farmasi global sebesar US$66 miliar. 

Kemudian, Indonesia juga berada di peringkat ke-5 sebagai negara pasar konsumen fesyen muslim dunia. Jumlah konsumsinya US$16 miliar dari total konsumsi busana muslim global sebesar US$277 miliar. (OL-7)

Baca Juga

AFP/Ina

Terus Menggeliat, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hampir Tembus 17 Juta

👤ficky ramadhan 🕔Jumat 24 Maret 2023, 16:15 WIB
Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total jumlah investor kripto di...
DOK/BJB SYARIAH

BJB Syariah Pimpin Sindikasi Pembiayaan untuk PT OKI Pulp & Paper Senilai Rp1 Triliun

👤Naviandri 🕔Jumat 24 Maret 2023, 16:01 WIB
PT OKI Pulp & Paper dinilai memiliki potensi untuk berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian...
MI/HARYANTO MEGA

Kemenperin Cari Pelaku Industri Kriya dan Fesyen Inovatif Melalui IFCA 2023

👤Ficky Ramadhan 🕔Jumat 24 Maret 2023, 15:19 WIB
Rangkaian program coaching Inkubator Bisnis tahun ini merupakan lanjutan program serupa tahun...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya