Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Airlangga Yakin Ekonomi Kuartal II 2021 Masuk Jalur Positif

Despian Nurhidayat
15/5/2021 15:30
Airlangga Yakin Ekonomi Kuartal II 2021 Masuk Jalur Positif
Warga berjalan di jalur pedestrian kawasan Sudirman, Jakarta.(Antara)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 akan memasuki jalur positif. Dia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai level 7% pada tahun ini.

"Kita lihat di kuartal I 2021, perekonomian minus 0,74%. Namun, trennya ke arah positif dan di-confirm perekonomian kita ini v curve. Kita harap pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 akan masuk jalur positif," ungkap Airlangga dalam konferensi pers, Sabtu (15/5).

Baca juga: Kepala BKPM Optimistis Ekonomi RI Segera Membaik

Menurutnya, pemulihan ekonomi sudah terlihat dari PMI (Purchasing Manager's Index) yang mencapai angka 54,6. Dari segi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), juga mendekati angka normal. Saat ini, sudah mencapai angka sekitar 90 menuju angka 100.

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan bahwa pertumbuhan kinerja ekspor dan impor Indonesia sudah kembali ke arah positif. Belanja pemerintah juga mengalami hal serupa. "Beberapa sektor, seperti informasi komunikasi, jasa kesehatan, pertanian, properti dan industri, dengan adanya PPNBM dan kebijakan lain, membuat kenaikan yang cukup tinggi," papar Ailrangga.

Baca juga: Prediksi ADB, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,5% pada 2021

"Sehingga, PMTB (Pembentuk Modal Tetap Bruto) kita mendekati 0% atau sekarang minus 0,23%, ekspornya mencapai 6,74%. Bahkan, ini lebih tinggi dari sebelum covid-19. Demikian pula impor barang modal dan produksi 5,27%," imbuhnya.

Secara spasial, dia juga menyebut terjadi perbaikan ekonomi di beberapa daerah. "Sumatera sudah mencapai minus 0,86%, Jawa minus 0,83%, Kalimantan minus 2,23%, Sulawesi positif 1,2%. Bahkan, Maluku dan Papua sudah 8,7%. Tentu ini didorong peningkatan harga komoditas, baik sawit, karet, nikel dan batu bara," pungkas Airlangga.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya