PLN : Sistem Kelistrikan di NTT Pulih 100% Pasca Siklon Seroja

Insi Nantika Jelita
10/5/2021 15:45
PLN : Sistem Kelistrikan di NTT Pulih 100% Pasca Siklon Seroja
PLN menuntaskan pemulihan sistem kelistrikan di NTT pasca Siklon Seroja(Dok.PLN)

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil memulihkan 100% sistem kelistrikan yang terdampak badai siklon seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi pada awal Apri lalu.

Total, ada 4.002 gardu seperti dikatakan Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara Syamsul Huda ,telah pulih. Adapun, 1.812 personel PLN diturunkan baik dari NTT maupun dari luar wilayah itu untuk membantu pemulihan listrik.

"Syukur pada Minggu (9/5) malam hari, seluruh gardu distribusi sudah bisa dinyalakan. Sehingga pada Senin (10/5) pukul 12.00 WITA, total 4.002 gardu dan 635.979 pelanggan (listrik) telah menyala dan sitem kelistrikan di NTT capai 100%," ungkap² Huda dalam konferensi pers virtual, Senin (10/5).

Upaya percepatan ini, lanjut Huda, didukung olah pembangunan menara darurat (tower emergency) sebagai pengganti sementara dua menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 70 kilo Volt (kV) yang patah dan roboh akibat diterjang Badai Seroja.

Adanya tower emergency itu disebut telah memulihkan kelistrikan di empat kabupaten yakni, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Belu.

Huda juga menjelaskan, pembangunan tower tersebut lebih cepat dari target, yakni selama 10 hari mulai dari 8-18 April 2021, menara tersebut berhasil mengaliri listrik .

"Yang tadinya ditargetkan kelar sebulan, tapi dalam 10 hari sudah selesai. Ini berkat sinergitas dengan Polri, pemda dan masyarakat sekitar," kata Huda.

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat menjelaskan, badai Seroja pernah meluluhlantakkan Pulau Timor pada 1939. Tahun ini, lanjut Viktor, badai ini kembali muncul dengan dampak yang lebih dahsyat, tidak hanya meluluhlantakkan Pulau Timor tapi juga hampir seluruh pulau di NTT.

Badai pada April lalu juga dikabarkan berimbas pada rusaknya infrastruktur kelistrikan yang melumpuhkan perekonomian dan menghambat aktivitas masyarakat.

"Melihat kondisi hancur lebur ini benar-benar sesuatu pekerjaan yang begitu berat dilakukan oleh siapa pun dan kami menduga pengerjaan perbaikan dan pemulihannya lama sekali. Tapi nyatanya, sistem kelistrikan sudah pulih 96%," kata Viktor dalam keterangannya, (21/4) lalu. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya