Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Kementan Jaga Strategi  Produksi dan Pengendalian Pangan

Mediaindonesia.com
22/4/2021 10:56
Kementan Jaga Strategi  Produksi dan Pengendalian Pangan
Mentan Syahrul Yasin Limpo.(DOK KEMENTAN)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) menegaskan saat ini produksi komoditas pangan dalam kondisi aman, terutama menghadapi lebaran tahun 2021. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan, berbagai langkah strategis produksi dan distribusi pangan telah dipersiapkan Kementan.

“Ada 11 komoditas utama yang kita pantau secara ketat. Ketersediaannya kita pastikan tidak mengalami kekurangan stok, sehingga masyarakat aman dan nyaman menjalankan ibadah puasa dan menghadapi  lebaran,” kata Kuntoro di Jakarta, Kamis, 22 April 2021.

Adapun 11 komoditas tersebut adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng. Semua komoditas ini dipantau setiap hari jumlah kebutuhannya.

Baca Juga: Saat Panen Raya, Presiden Jokowi Senang Produktivitas Padi Tinggi

“Kementan punya sistim monitoring komoditas pertanian harian, baik aspek produksi maupun stok, termasuk harga, yang cukup baik menggambarkan kondisi riil di masyarakat. Dengan sistim ini kami monitoring daerah surplus dan defisit sehingga langkah antisipasi maupun supportif bisa dilakukan dengan cepat,” jelasnya.

Mengenai masih adanya beberapa komoditas yang belum sepenuhnya bisa dipenuhi dari dalam negeri, Kuntoro menilai upaya impor yang dilakukan pemerintah tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk terus memenuhi pangan rakyat agar cukup.

Kuntoro meyakini perlahan kebutuhan pangan yang masih disubstitusi dari negara lain tersebut akan dapat dipenuhi melalui kerja keras semua pihak untuk meningkatkan produksi dalam negeri dengan berbagai strategi yang dipersiapkan Kementerian Pertanian.

Selain itu Kuntoro menyebut saat ini industri pangan dalam negeri juga berkembang pesat, termasuk industri pangan berorientasi ekspor. Sehingga beberapa bahan pangan dengan variasi jenis komoditas tertentu didatangkan dari luar.

Baca Juga: Mentan SYL: Pertanian Berkembang di Tangan Generasi Muda

“Sebagai contoh jagung. Ada kebutuhan khusus impor turunan jagung yang volumenya kecil dibandingkan produksi nasional yang di atas 24,95 juta ton. Begitu juga beras khusus dan turunan beras, tidak sampai 1%. Kita masih bisa kendalikan ini,” tegas Kuntoro.

Kuntoro menilai adanya komoditas pangan untuk kebutuhan khusus ini malah menjadi peluang bagi petani lokal, bahkan start up pertanian dan petani muda yang inovatif untuk dapat memenuhi permintaan pasar dalam negeri yang yang terus meningkat. 

“Penduduk kita terus bertumbuh. Industri pangan juga berkembang pesat. Bersyukur kita produksi pangan dalam negeri juga mampu memenuhi. Jadi mari kita fokus dan dukung terus pertanian Indonesia dengan energi positif dan menjaganya bersama. Jangan membuat polemik dan isu yang meresahkan petani, hingga membuat harga domestik hancur dan semangat mereka  melemah,” tutupnya. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik