Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEKAN depan Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) akan meluncurkan indeks saham syariah baru, yakni IDX-MES BUMN 17.
Sebanyak 17 emiten saham syariah BUMN dan anak BUMN berkinerja terbaik terpilih masuk ke dalam indeks ini, berdasarkan pengaruh kapitalisasi saham mereka ke pasar modal secara keseluruhan.
"Kami akan luncurkan di tanggal 17 Ramadan atau tanggal 29 April 2021,” kata Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal dengan tema Peluncuran Indeks IDX-MES BUMN 17, Rabu (21/4).
Adapun 17 saham yang menjadi penghuni konstituen IDX-MES BUMN 17 adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Timah Tbk (TINS), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Wijaya Beton Tbk (WTON), PT Wika Gedung Tbk (WEGE) dan PT Indofarma Tbk (INAF).
BEI sendiri sudah cukup lama tidak memiliki indeks syariah baru. Selama ini mereka memiliki tiga indeks syariah, yang terakhir diluncurkan pada 2018 yakni JII 70. Sebelumnya ada ISSI pada 2011, dan JII yang diluncurkan pada 2000. Kehadiran indeks IDX-MES BUMN 17 ini diharapkan bisa menjadi alternatif rujukan untuk investasi bagi produk reksa dana dan exchange trade fund (ETF).
"Para manajer investasi juga sudah cukup antusias. Ini belum diluncurkan tapi sudah banyak inquiry yang masuk ke tempat kami maupun ke MES untuk mereka memulai menyiapkan. Ini dalam rangka menyambut IDX MES 17 dan menjadikan indeks ini sebagai underline dari produk baru," kata Hasan.
Kepala Unit Pengembangan Produk I BEI Kautsar Primadi mengatakan, mengatakan saham-saham BUMN yang tercatat di BEI hampir 24% dari kapitalisasi pasar modal di Indonesia, bahkan ditransaksikan 37% dari total nilai dan 29% frekuensi transaksi saham harian dan kapitalisasi pasarnya meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir.
Berdasarkan backtesting (testing waktu mundur) yang dilakukan BEI, IDX-MES BUMN membukukan return 7,92% pada 2020 atau paling tinggi dibandingkan indeks saham syariah dan konvensional lainnya.
"Sebanyak 17 emiten tersebut berpotensi karena dari sisi kinerja, membukukan kinerja yang cukup baik dari tahun 2016 hingga 2020, mulai dari kapitalisasi pasar, likuiditas, hingga fundamental perusahaan. Jadi 17 saham ini yang nanti akan menjadi konstituen awal indeks IDX MES BUMN 17,” kata Kautsar. (E-1)
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved