Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PT Adaro Energy Tbk bersiap untuk meluncurkan green initiative guna merespon perkembangan arah penggunaan energi ke depan yang lebih ramah lingkungan.
CEO Adaro Garibaldi Thohir mengatakan pihaknya menjadikan Adaro Green Initiave ini sebagai pilar ke sembilan korporasi.
"Tinggal tunggu tanggalnya saja. Kita akan luncurkan Adaro initiative karena memang arahnya ke situ (green)," ujar Garibaldi saat diskusi virtual di Jakarta, Senin (19/4).
Namun pria yang akrab disapa Boy Thohir ini belum memerinci apa saja yang akan digarap melalui Adaro Green Initiative ini. Yang pasti menurutnya arah ekonomi hijau menjadi keniscayaan saat ini. Dan program itu juga akan melibatkan pihak lain.
"Tentu ini akan kita garap bersama pihak lain. Yang pasti kita tidak meninggalkan fokus utama kita di bidang sumber daya alam yakni batu bara," tandasnya.
Terkait dengan bisnis batu bara, Boy meyakini masih akan bertahan dalam jangka panjang. Pihaknya mengakui bahwa ada tekanan dalam bisnis ini beberapa waktu lalu, namun saat ini sudah mulai membaik.
"Kita juga membantu pemerintah untuk meningkatkan ekspor. Tapi ketika PLN butuh batu bara beberapa waktu lalu, kita juga komit membantu pasokan," tandasnya.
Kementerian ESDMĀ mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasiĀ dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved