Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
GUBERNUR Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Sumba Tengah Paulus Limu, Wakil Bupati Sumba Tengah, dan PJ Bupati Sumba Barat memanen padi di lokasi Program food estate di Desa Wailawa, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah.
Program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian tahun 2020 ini telah menunjukkan hasil memuaskan. Gubernur Laiskodat dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa keberhasilan program food estate membuktikan bahwa akan terwujud peradaban baru pertanian di Provinsi NTT.
“Setelah mengalami berbagai macam kendala dalam penetapan Sumba Tengah sebagai lokasi food estate, kita saksikan pada panen hari ini menunjukkan adanya wujud nyata perubahan peradaban pertanian yang terintegrasi di NTT, yang dimulai dari Sumba Tengah di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Paulus Limu dan Daniel Landa,“ ujar Laiskodat.
Baca Juga: Kementan Dukung Pengembangan Food Estate di Sumsel
Pasalnya kedua pemimpin ini dianggap mampu membawa rakyatnya mencapai masa depan yang sejahtera. "Karena mereka berdua pintar, peduli dan berani mengambil resiko demi kesejahteraan rakyatnya,” sebut Gubernur Laiskodat.
Panen padi tersebut dilakukan secara simbolis pada lahan seluas 3.000 Ha dengan menggunakan combine (mesin panen moderen) di Desa Wailawa, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Kamis (15/4/2021). Dan dilanjutkan penanaman jagung Hibrida Pioner 35 secara simbolis di atas lahan seluas 260 Ha di Desa Dasaelu.
Laiskodat menargetkan, tahun 2022, ada peningkatan pengelolaan luasan lahan tanam untuk Program Tanam Jagung Panan Sapi (TJPS) dan food estate di wilayah Sumba. “Tahun depan di Pulau Sumba kita kembangkan lagi luasan lahan tanaman pertanian yang terintegrasi untuk padi, jagung dan komoditi lainya. Di Sumba Tengah, kalau tahun ini 5.000 Ha, tahun depan menjadi 10.000 Ha, di Sumba Timur seluas 10.000 Ha, di Sumba Barat seluas 3.000 Ha dan Sumba Barat Daya seluas 5.000 Ha. Di wilayah Sumba, palaksanaannya kita didukung oleh TNI dan POLRI,” terangnya.
Laiskodat mengajak masyarakat NTT untuk selalu bersyukur karena memiliki Presiden RI, Joko Widodo. “Momentum hari ini merupakan sebuah keajaiban, karena kita diberikan oleh Tuhan seorang Presiden, Joko Widodo yang luar biasa. Kita patut mendoakan beliau agar senantiasa sehat dan bijaksana dalam memimpin negara ini, pada periode berikutnya,” tegas Laiskodat.
Di tempat sama Bupati Sumba Tengah, Paulus Limu mengatakan, komitmen, perhatian dan empati Gubernur Laiskodat menentukan keberhasilan setiap program yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah. “Bapak Gubernur kalau datang ke Sumba Tengah harus tersenyum, karena saat ini tentunya bapak sedang bersedih terkait kondisi bencana yang melanda sebagian besar wilayah NTT. Tetapi saat ini kami coba menghibur bapa dengan melakukan penanaman jagung secara simbolis diatas lahan 260 Ha dan panen padi secara simbolis 3.000 Ha,” kata Paulus.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky F. Koli menjelaskan, dampak positif terhadap pola tanam serentak dan pencapaian target indeks pertanaman. “Dengan adanya pendekatan food estate, sistem ijon tidak berlaku. Ketersediaan pangan lebih cepat, waktunya dua bulan lebih cepat karena adanya modernisasi alsintan dari hulu hingga hilir. "Kami sampaikan juga kepada bapak Gubernur, kita sedang mengejar indeks Pertanaman 300, satu tahun 3 kali tanam, padi-jagung-kacang atau padi jagung-jagung,” jelas Lecky Koli.
Terpisah Direktur Jenderal Tanaman Suwandi mengapresiasi keberhasilan panen di Sumba Tengah. "Ini menjadikan sumber pangan di kawasan Sumba Tengah dan bahkan bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat Sumba," ucap Suwandi.
Menurut Suwandi, jika rata rata panen menghasilkan 4 ton saja /ha nya, maka ada 12 ribu ton gabah yang tersedia di satu wilayah ini saja. “ Dengan adanya food estate ini Kabupaten Sumba Tengah akan memiliki surplus beras bahkan bisa memasok ke daerah lain dan secara otomatis akan meningkatkan pendapatan para petani,“ ujarnya.
Upaya yang dilakukan Kementan ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk terus mendukung dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan program program yang di luncurkan Kementerian Pertanian. (RO/OL-10)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Promosi produk perkebunan harus ditingkatkan partisipasinya ke depan
Para pekerja transportasi CPO atau minyak sawit, banyak yang mengalami pengurangan frekuensi angkut minyak sawit
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved