Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PADA 23 Maret 2021, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah menyelesaikan aktivitas penjajakan pasar (roadshow) serta pricing terkait penerbitan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dalam bentuk Tier 2 Subordinated Notes sebesar US$500 juta dengan bunga sebesar 3,75% per tahun untuk tenor 5 tahun. Penerbitan direncanakan selesai pada 30 Maret 2021.
Struktur dari Tier 2 Subordinated Notes ini disusun mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan OJK No 34/POJK.03/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Surat Edaran OJK Nomor 20/SEOJK.03/2016 tentang Fitur Konversi Menjadi Saham Biasa atau Write Down terhadap Instrumen Modal Inti Tambahan dan Modal Pelengkap.
Pada saat diterbitkan, Tier 2 Subordinated Notes akan menjadi penerbitan pertama yang dilakukan perseroan berdasarkan program Euro Medium Term Note (EMTN) yang dibentuk pada 6 Mei 2020 sebagaimana telah dperbaharui pada 22 Maret 2021.
Berdasarkan Program EMTN, BNI dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$2 miliar.
Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, menyebutkan, penerbitan surat utang ini akan memperkuat struktur permodalan dengan pendanaan yang relatif stabil atau tidak fluktuatif.
"Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk keperluan pembiayaan dan pendanaan umum perseroan, sehingga akan semakin memperkuat kondisi keuangan Perseroan yang saat ini solid. Di sisi lain, penerbitan surat utang ini juga menambah opsi investasi bagi para pemilik modal di pasar internasional yang ingin menanamkan dananya di instrumen-nstrumen keuangan perusahaan asal Indonesia,” ujar Novita di Jakarta, kemarin.
Untuk surat utang yang akan diterbitkan BNI ini, lembaga pemeringkat internasional Moody’s memberikan rating Ba2 dan Fitch dengan BB. Untuk penerbitan ini, BNI menunjuk Citigroup dan HSBC sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Bookrunners.
Respons positif
Di tengah kondisi ekonomi yang menantang akibat pandemi covid-19, rencana penerbitan Tier 2 Subordinated Notes mendapat respons positif dari investor global. Hal ini ditandai dengan permintaan yang masuk mencapai US$2,2 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,4 kali dari nilai yang diterbitkan.
“Tingginya permintaan dari para investor global ini menjadi indikasi baiknya tingkat kepercayaan investor asing kepada perseroan jika melihat kinerja dan strategi perseroan di tengah pandemi saat ini, serta kepercayaan investor global terhadap proses pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Novita. (RO/S2-25)
BNI mengedepankan pendekatan berbasis pengalaman (eXperience) bagi pengunjung, melalui berbagai inovasi digital, program promosi eksklusif, serta kolaborasi lintas sektor industri.
Kampung Inggris akan terintegrasi dengan potensi lokal seperti wisata kuliner, kerajinan batik, seni lengger, hingga rencana pembangunan dermaga wisata di Sungai Serayu
Pemikiran Margono Djojohadikusumo mengenai kedaulatan ekonomi nasional masih sangat relevan dalam menjawab tantangan pembangunan Indonesia saat ini.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat nilai transaksi digital sebesar Rp764,3 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy), per Maret 2025.
BNI memperluas akses pembiayaan rumah melalui kredit pemilikan rumah (KPR), khususnya bagi generasi Z dan milenial di tengah penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved