Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sambut LPI, Menhub Tawarkan Proyek Pelabuhan hingga MRT

Insi Nantika Jelita
03/3/2021 19:20
Sambut LPI, Menhub Tawarkan Proyek Pelabuhan hingga MRT
Petugas menyiapkan pesawat Bombardier CRJ 1000 NextGen milik Garuda Indonesia di Bandara Rendani Manokwari, Papua, beberapa waktu lalu.(Antara/Yudhi Mahatma.)

MENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia dalam mendanai proyek infrastruktur di Tanah Air. Sejumlah proyek dari pelabuhan hingga MRT pun ditawarkan kepada investor.

"Kemenhub dalam merespons SWF menyiapkan beberapa proyek yang berpotensi, seperti pelabuhan di Garongkong Sulawesi Selatan, Pelabuhan Ambon dan Palembang yang sekarang sedang feasibilty study (studi kelayakan)," ungkap Budi dalam webinar, Rabu (3/3).

Kemudian proyek lain yakni di bidang transportasi udara seperti pembangunan Bandara Singkawang, Kalimantan Barat, dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Ada pula proyek beberapa bandar udara di Fakfak dan Manokwari Papua, Mentawai Sumatra Barat, dan Mandailing Natal Sumatra Utara.

"Selain itu kami akan mengembangkan MRT dan LRT di Bali, Medan, Bandung, Makassar, dan Surabaya. Begitu pun pembangunan terminal bus di kota-kota besar dan proyek lain yang tidak bisa digunakan oleh APBN murni," urai Budi.

Budi mengatakan LPI dapat membantu kondisi keuangan negara. Terlebih, lanjutnya, di tengah pandemi proyek-proyek strategis nasional terancam tertunda akibat kekurangan pendanaan.

"Inilah yg menjadi alasan urgensi pembentukan SWF dalam pembiayaan infrastruktur, sedangkan finansial pemerintah terbatas pascapandemi. Ini jadi sumber pilihan alternatif," beber Menhub.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dengan pembentukan LPI dianggap melengkapi kemampuan pemerintah untuk berkolaborasi dalam penanaman modal dengan bentuk ekuitas atau nonutang. Ekspansi APBN, diungkapkannya, memiliki keterbatasan di tengah pandemi.

"Sementara kebutuhan untuk pembangunan masih akan terus berjalan. Kebutuhan untuk membangun infrastruktur apakah itu jalan raya, jalan tol, bahkan airport masih sangat besar. Oleh karena itu kami akan menggunakan instrumen di bidang LPI sebagai salah satu wadah bagi kolaborasi melanjutkan pembangunan dengan melalui ekuitas," tuturnya.

Sebelumnya, anggota Dewan Pengawas Indonesia Investment Authority (INA) atau LPI Darwin Cyril Noerhadi mengatakan Sovereign Wealth Fund (SWF) menjadi satu opsi pendanaan membangun investasi di Indonesia dengan sumber yang bersifat modal, bukan utang. SWF dianggap diperlukan dengan harapan menjawab persoalan kebutuhan infrastruktur yang demikian besar, baik jalan tol, bandara, maupun pelabuhan laut. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya