Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PARIWISATA merupakan salah satu sektor yang paling terdampak paling besar karena pandemi covid-19 dan diprediksi akan pulih paling akhir. Oleh karenanya diperlukan stimulus guna mendorong pemulihan di sektor tersebut.
"Pemerintah akan memperluas peserta program Kartu Prakerja di tahun 2021, bagi para pekerja di sektor pariwisata. Validasi data, data yang kredibel dan akurat sangatlah penting untuk mendorong program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor pariwisata,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui siaran pers, Selasa (16/2).
Selain itu, imbuhnya, Pemerintah juga menyiapkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan mendorong pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata untuk menggeliatkan kembali minat wisatawan mendatanhi destinasi wisata.
"Perlu ada shifting target wisatawan ke Wisatawan Nusantara atau Domestik yang diperkirakan sebesar 50-55 juta orang," terang Airlangga.
Baca juga: LPI Punya Modal Rp75 Triliun untuk Tawarkan Investasi
Saat ini, Pemerintah tengah mempercepat PP untuk KEK Pariwisata Lido dan 2 KEK pariwisata di Kawasan Babel yang masih dalam proses adalah KEK Sungai Liat dan KEK Tanjung Gunung.
Airlangga mengingatkan pentingnya program padat karya di sektor pariwisata agar dapat dilaksanakan pada triwulan pertama tahun ini, dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pekerja di sektor pariwisata dan juga wisatawan.
"Vaksinasi covid-19 perlu diprioritaskan untuk pekerja di sektor pariwisata, agar memberikan rasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan para wisatawan. Pemerintah ingin geliat wisata mulai ada kembali, tanpa mengesampingkan aspek keselamatan masyarakat," jelasnya.
Hal itu dibahas oleh Airlangga dalam pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (16/2), pertemuan itu membahas upaya pemulihan sektor pariwisata dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang didampingi oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dan Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir.
Pembahasan utama difokuskan pada upaya mendorong sektor pariwisata agar bisa segera pulih pada tahun ini, setelah mengalami kontraksi yang dalam karena pandemi covid-19 pada tahun 2020 lalu. Sejumlah program yang telah disiapkan pemerintah salah satunya adalah program hibah pariwisata yang merupakan bagian dari program PEN yang pada tahun lalu telah terserap 70% untuk hotel dan restoran.
Pada tahun 2020, dana hibah pariwisata yang merupakan bagian dari program PEN tercatat sebesar Rp 3,3 Triliun. Selain itu, Pemerintah juga akan melanjutkan berbagai program stimulus dalam rangka PEN yang sudah berjalan tahun lalu, seperti misalnya subsidi bunga, restrukturisasi kredit dan KUR Pariwisata. (OL-4)
Program ini merupakan bagian dari stimulus yang diberikan KAI untuk mendukung pergerakan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor transportasi.
CoRE mengatakan bahwa dampak dari paket-paket stimulus yang akan diberikan pemerintah untuk mendongkrak daya beli baru akan terlihat di kuartal III tahun ini.
PMI Manufaktur Indonesia Kontraksi, Pemerintah Didorong Fokus pada Stimulus Jangka Pendek
Pemerintah harus memperhatikan implikasi-implikasi dari adanya kebijakan ini tak hanya dari sisi positif dan negatifnya, termasuk juga efek-efek domino yang mungkin akan terjadi.
Stimulus itu diberikan sekaligus untuk melengkapi berbagai stimulus fiskal yang saat ini sedang berjalan dalam bentuk bantuan sosial.
Fraksi PKB DPR RI menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk menjalankan UU HPP secara baik dan bijaksana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved