Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
GABUNGAN Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengungkapkan ekspor produk minyak sawit pada 2020 mengalami penurunan sekitar 9%, jika dibandingkan periode 2019.
Volume ekspor produk minyak sawit pada tahun lalu tercatat 34,0 juta ton. Adapun volume ekspor pada 2019 sebanyak 37,4 juta ton.
"Ini sangat bisa dimaklumi, karena pasar global mengalami kelemahan demand. Hampir semua negara besar tujuan ekspor mengalami lockdown. Mulai dari Eropa, Bangladesh, Afrika, hingga Tiongkok," ujar Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono dalam konferensi pers, Kamis (4/2).
Dalam paparannya, Joko menyebut penurunan ekspor terbesar ada di Tiongkok, yakni minus 1,96 juta ton. Kemudian, Eropa minus 712,7 ribu ton, Bangladesh minus 323,9 ribu ton, Timur Tengah minus 280,7 ribu ton, berikut Afrika minus 249,2 ribu ton.
Baca juga: Setiap Tahun, Produksi Sawit RI Bisa Capai 37,5 Juta Ton
Sedangkan ekspor ke Pakistan mengalami kenaikan 275,7 ribu ton dan ke India naik 111,7 ribu ton. Meski terjadi penurunan volume ekspor, nilai ekspor pada 2020 mencapai US$22,97 miliar. Capaian itu lebih tinggi dari 2019, yakni sebesar US$20,22 miliar.
Penurunan ekspor produk minyak sawit mencakup palm oil dari 31,13 juta ton pada 2019 menjadi 28,27 juta ton pada 2020. Selanjutnya, biodiesel dari 1,1 juta ton pada 2019 menjadi 0,03 juta ton pada 2020. Lalu, minyak laurik turun dari 1,92 juta ton pada 2019 menjadi 1,83 juta ton di 2020.
"Kategori produk juga ada yang naik. Seperti, oleokimia yang naik dari 3,22 juta ton pada 2019 menjadi 3,87 juta ton di 2020. Mungkin kaitannya urusan pandemi covid-19, seperti disinfektan," pungkas Joko.(OL-11)
Dirjen Bea Cukai kunjungi PT Mattel Indonesia, menegaskan komitmen dukungan pada industri ekspor lewat kawasan berikat.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKMĀ ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved