Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH berharap Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) dapat menarik tiga jenis investor ke Tanah Air. Hal itu dinilai akan memperkuat struktur investasi di Indonesia.
Adapun jenis investor pertama ialah Sovereign Wealth Fund (SWF) dari negara lain dan bermitra dengan LPI.
"Maka dari itu, saat ini kita melakukan diskusi dengan SWF lain untuk membahas potensi ini," ujar Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam seminar virtual, Rabu (3/2).
Baca juga: Menkeu: SWF Instrumen untuk Percepat Pemulihan Ekonomi
Jenis investor kedua berbentuk dana pensiun dari negara lain. LPI diharapkan mampu menarik investasi tersebut guna mendapatkan dana jangka panjang, dengan imbal hasil yang stabil.
Saat ini, pemerintah mengupayakan pembahasan dan diskusi bersama negara yang memiliki lembaga pengelola dana pensiun potensial. Sehingga, dana tersebut dapat diinvestasikan ke Indonesia.
"Ada beberapa nama yang kita bicarakan dengan dana pensiun dari Kanada, Belanda dan lain sebagainya," imbuh Kartika.
Selanjutnya, jenis investor ketiga ialah berasal dari sektor swasta yang memiliki ketertarikan pada sektor strategis. Misalnya, infrastruktur, kesehatan, teknologi dan pendidikan.
Baca juga: Prospek AS Lebih Baik Dari Eropa, Dolar Melonjak Terhadap Euro
Nantinya, investor memiliki ruang untuk menanamkan modal di sektor tertentu. LPI akan berperan sebagai mitra strategis untuk memastikan investasi berjalan dengan efektif.
"Mereka memiliki fleksibilitas dan preferensi untuk melihat semua aset ini melalui investasi di masa depan," pungkasnya.
"Sedangkan, investor yang lebih tertarik pada aset tingkat dana perizinan khusus, seperti bandara atau pelabuhan, juga dapat bekerja sama untuk membuat platform. Mereka dapat melakukan banyak investasi di aset yang berbeda," tutup dia.(OL-11)
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Program ini juga dirancang untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor pariwisata desa, memberikan mereka akses yang lebih luas untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka.
Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat
Membangun perekonomian Jabar bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Itu harus dilakukan secara sinergi kolaboratif berbagai pihak.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah di Priangan Timur harus bersinergi dengan berbagai elemen untuk membangun ketahanan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved