Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Kontribusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Diperlukan dalam Pemulihan

M. Ilham Ramadhan Avisena
23/1/2021 18:30
Kontribusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Diperlukan dalam Pemulihan
Foto udara kawasan Semanggi, Jakarta.(Antara/Galih Pradipta )

KETUA Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wimboh Santoso mengatakan, kontribusi ekonomi dan keuangan syariah amat diperlukan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

"Dalam mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, peran sektor jasa keuangan menjadi sangat krusial sebagai katalis penggerak dalam memulihkan perekonomian kita, termasuk tentunya peran dari sektor ekonomi dan keuangan Syariah," kata Wimboh dalam sambutannya pada pembukaan Musyarawah Nasional MES V secara virtual, Sabtu (23/1).

Baca juga: Tren Industri Aset Digital Terus Meningkat

Menurutnya, sektor jasa keuangan syariah tetap mampu tumbuh tinggi di tengah pandemi covid-19, yakni sebesar 21,58% (year on year/yoy). Bahkan pembiayaan bank umum syariah mencatatkan pertumbuhan 9,5% yoy di tengah kontraksi kredit perbankan nasional sebesar -2,41%.

Perkembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia juga turut diapresiasi dunia internasional. Sepanjang tahun 2020, Indonesia diakui sebagai salah satu negara dengan progres terbaik dalam hal ekonomi dan keuangan syariah.

Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020 menempatkan Indonesia pada ranking ke-2 secara global sebagai “The Most developed countries in Islamic Finance” dan Global Islamic Economy Indicator 2020/2021 mencatat Indonesia sebagai ranking ke-4 global untuk sektor ekonomi syariah, serta peringkat ke-6 untuk keuangan syariah.

"Penilaian lembaga internasional itu menegaskan Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," tutur Wimboh.

Beberapa potensi yang dimiliki Indonesia antara lain merupakan negara dengan 87% atau setara 230 juta penduduk muslim, Indonesia memiliki potensi pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah yang sangat besar. Lalu, pertumbuhan ekonomi syariah yang tinggi. Pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi syariah tercatat sebesar 5,72%. Lebih tinggi dibanding pertumbuhan PDB nasional.

Kemudian kian meningkatnya industri halal Indonesia. Pada tahun 2020, nilai perdagangan industri halal Indonesia antara lain makanan, kosmetik dan obat-obatan, travel, fashion telah mencapai US$3 miliar dan terus dalam tren meningkat.

Kendati demikian, beberapa tantangan harus segera diatasi antara lain; market share industri jasa keuangan syariah relatif masih rendah yaitu sebesar 9,90% dari total aset nasional; rendahnya literasi keuangan syariah masih sebesar 8,93%, jauh tertinggal dibandingkan indeks nasional sebesar 38,03%. Sementara itu, Indeks Inklusi Keuangan Syariah yang sebesar 9,1% juga masih jauh tertinggal dibandingkan indeks nasional sebesar 76,19%. 

Selain itu, diferensiasi model bisnis/produk syariah juga masih terbatas sehingga diperlukan inovasi dan kreativitas pelaku industri jasa keuangan syariah.

"Dibutuhkan peningkatan adopsi teknologi untuk mengikuti perkembangan teknologi yang semakin cepat dan dinamis, serta perlunya SDM dengan ekspertis di bidang ekonomi dan keuangan syariah untuk mengikuti berbagai dinamika dan perubahan kondisi perekonomian maupun teknologi," jelas Wimboh.

Untuk itu, dia meminta kepada semua anggota MES untuk meningkatkan kegiatan dan program kerja yang bermanfaat dan efektif dalam rangka peningkatan kontribusi ekonomi dan keuangan Syariah dalam mendukung perekonomian nasional. 

Peran MES antara lain harus terus ditingkatkan dengan memberikan kontribusi langsung pada pemberdayaan umat dalam pendirian dan pengembangan BWM, mendukung upaya peningkatan kapasitas industri keuangan syariah seperti merger bank syariah milik Negara. 

Selain itu, kontribusi MES bisa dilakukan dengan aktif mendorong perkembangan ekonomi digital dan teknologi finansial Syariah sebagai platform yang diharapkan dapat banyak membantu program-program pemberdayaan umat, terutama para pelaku UMKM.

MES juga bisa berperan meningkatkan kapasitas SDM insani ekonomi dan keuangan syariah antara lain melalui pelatihan dan sertifikasi profesi, E-Learning Ekonomi Syariah, serta pemberian beasiswa ekonomi Syariah.

Riset ekonomi syariah juga harus diperbanyak melalui pembentukan tim atau grup riset MES untuk menghasilkan riset ekonomi dan keuangan syariah yang berkualitas dan diakui internasional. 

MES juga perlu memperluas jaringan dan meningkatkan peran MES di kancah global melalui pembentukan Pengurus Wilayah Khusus MES di berbagai negara dan menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga internasional. 

Sementara itu, Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES Ma’ruf Amin dalam kesempatan yang sama mengatakan, pengembangan ekonomi syariah harus bersinergi dengan sistem konvensional untuk memperkuat dan mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.

"Perlu dukungan dan komitmen yang sungguh-sungguh termasuk dari MES agar perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat semakin cepat dalam mendukung perekonomian nasional," pungkas Ma'ruf. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik