Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Persepsi Publik Terhadap Kinerja OJK pada 2020 Mendapat Nilai 78

Despian Nurhidayat
15/1/2021 18:42
Persepsi Publik Terhadap Kinerja OJK pada 2020 Mendapat Nilai 78
OJK.(ANTARA/Aditya Pradana Putra )

DIREKTUR Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang mengatakan bahwa publik menilai kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2020 kemarin sebesar 78 dari 100. Hal ini terlihat dari analisis mereka di mana pemberitaan terkait OJK di media massa juga termasuk dalam kategori positif di tengah guncangan pandemi covid-19.

"Selama satu tahun kemarin, pemberitaan mengenai OJK ada 93.239 berita dari 2.289 media online. Framing terhadap berita OJK lebih positif dibandingkan negatif. Ini berarti OJK punya penyampaian yang cukup positif diterima oleh media," ungkapnya dalam Media Briefing OJK di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (15/1).

Baca juga: Jokowi Minta KAHMI Kembangkan Peran di Berbagai Bidang

Lebih lanjut, isu terbesar yang digaungkan terkait dengan OJK pada 2020 ialah restrukturisasi kredit. Selain itu, isu lain terkait kasus jiwasraya, jouska dan lainnya juga banyak beredar pada 2020 kemarin.

"Di tengah goncangan isu negatif, OJK berusaha sampaikan apa yang bisa mereka lakukan. Mereka menjalankan fungsi terhadap pemberdayaan dan peraturan sektor jasa keuangan," kata Rustika.

Menurutnya, ke depan OJK perlu tanggap dalam penyampaian informasi terkait isu yang banyak disorot oleh media. Hal ini dikarenakan persepsi masyarakat terhadap OJK juga akan ikut mempengaruhi rapor OJK di tahun mendatang.

Menurutnya, OJK harus menjadi lembaga yang sesuai dengan tugasnya yakni sebagai pengawas dan penyidik sektor jasa keuangan.

"OJK banyak disorot oleh netizen baik di twitter maupun facebook. Apalagi pada saat Maret 2020 lalu di mana terjadi pandemi, isu relaksasi merupakan hal yang paling direspon oleh netizen. Selain itu, isu pembubaran OJK juga menjadi sorotan netizen yang saya kira banyak yang sependapat dan juga tidak," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo menegaskan, persepsi publik merupakan yang penting bagi OJK. Pasalnya, hal ini menjadi bahan catatan dan evaluasi apa yang perlu dilakukan oleh OJK ke depannya.

"Persepsi publik ini penting, saya rasa juga kami cukup gembira bahwa publik masih melihat OJK sebagai lembaga yang diberikan kewenangan untuk mengatur, mengawasi dan melindungi sektor jasa keuangan," tegas Anto. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya