Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DALAM kurun waktu lima tahun belakangan ini, tingginya konsumsi elpiji dalam negeri yang tidak sebanding dengan produksi elpiji nasional yakni hanya mencapai sekitar 25%, membuat pemerintah harus mencari solusi alternatif untuk mensubstitusi kebutuhan tersebut.
Luky A Yusgiantoro, Dewan Pembina Purnomo Yusgiantoro Center (PYC),menyatakan pentingnya penggunaan Biogas sebagai bahan substitusi elpiji yang bermanfaat bagi keamanan energi, sekaligus memberi solusi bagi masalah sampah organik di dalam negeri.
"Komposisi biogas mirip dengan gas alam. Bedanya, biogas dihasilkan dari bahan-bahan organik seperti kotoran hewan dan limbah pertanian,” ungkap Luky.
Faktanya, di antara negara-negara anggota ASEAN, Indonesia menghasilkan sampah kota terbesar. Jumlahnya mencapai 64 juta ton per tahun, yang 60% dari jumlah tersebut berasal dari sampah organik.
Oleh sebab itu, sering dijumpai dalam pemberitaan media mengenai polusi sungai yang diakibatkan oleh kotoran atau sampah organik lainnya dan berujung protes dari masyarakat yang terdampak.
“Indonesia memiliki masalah dalam pengelolaan limbah, khususnya di daerah terpencil, tempat sampah organik berasal. Masalah ini menjadi perhatian bagi beberapa institusi seperti United Nations Development Programme, Hivos, dan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC). Untuk itu, kami berharap dapat segera dipecahkan pengembangan biogas karena tidak terlalu membebani fiskal bagi pemerintah,” jelas Luky yang juga merupakan pakar energi PYC itu.
Luky berpendapat mesti ada kementerian yang ditunjuk sebagai penanggungjawab program pengembangan biogas.
"Kementerian yang ditunjuk sebagai penanggungjawab nanti bersama kementerian-kementerian terkait dan pemerintah daerah dapat memetakan seluruh potensi yang ada untuk dapat dijadikan master plan dan regulasi teknis secara lengkap," jelasnya.
Selain itu, harus ada pula regulasi teknis yang dapat mendorong peran penting sektor publik dan swasta dalam proses pengembangan biogas. Saat ini, peran tersebut dinilainya masih bias.
Menurutnya, dalam menyiapkan master plan tersebut, Indonesia dapat berkolaborasi dengan berbagai institusi dan negara asing khususnya negara-negara penghasil biogas terbesar, termasuk Tiongkok dan Amerika Serikat. Hal itu dapat menarik investor lebih banyak lagi, transfer pengetahuan, dan mempercepat pembangunan teknologi.
"Tanpa aksi dari hal-hal tersebut, pembangunan biogas di Indonesia akan mengalami stagnasi di tengah ketersediaan elpiji yang menurun dan tantangan bagi daerah terpencil dalam menangani sampah organik," tegasnya. (RO/E-2)
Sebagian besar masyarakat belum memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya merawat regulator gas dibandingkan dengan merawat kompor gas.
PT Medco Energi Internasional MedcoEnergi terus melakukan inisiatif pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satu inisiatif tersebut adalah mengonversi pasokan listrik.
Penduduk Indonesia diperkirakan kehilangan 2,5 tahun dari Usia Harapan Hidup (UHH) akibat polusi udara saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah akan menggandeng pihak swasta untuk mengembangkan jaringan gas dalam kota.
Meski masih tetap membeli elpiji 3 kg untuk memasak sewaktu-waktu, tetapi dia sudah sangat berhemat.
Kelangkaan pasokan liquefied petroleum gas (LPG) tabung 3kg disebabkan karena kebijakan distribusi yang tidak berjalan dengan baik,
Kelola limbah domestik dengan efektif! Panduan praktis pengelolaan sampah rumah tangga untuk lingkungan bersih dan sehat.
Program ini merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga.
Tim penegakan hukum akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat untuk tindakan lebih lanjut
Eco-enzyme juga memiliki manfaat ekologis yang luas, seperti mengurangi polusi dan menghasilkan enzim-enzim yang mampu menetralkan zat kimia berbahaya di lingkungan.
Rendahnya nilai ekonomi limbah botol plastik yang rendah lantaran pihaknya langsung menjual kepada pengepul tanpa proses pengolahan lebih lanjut.
Sebanyak 91% masyarakat sudah menggunakan tas pengganti kantong plastik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved