Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Jokowi berharap, upaya tersebut mampu mengurangi beban impor serta menjawab harapan banyak masyarakat terhadap kebutuhan pangan nasional.
"Carikan desain yang baik agar kita bisa selesaikan semua ini. Saya kira ini bisa menjadi catatan untuk ke depannya," kata Jokowi saat Pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1).
Baca juga: Kemendag akan Hitung Harga Wajar Tempe Tiap Akhir Bulan
Jokowi menilai ketergantungan komoditas pangan impor bisa dikurangi melalui pendekatan pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi dan penyediaan lahan pertanian yang luas di seluruh Provinsi.
"Kita tidak bisa melakukan cara yang lama yang sudah bertahun tahun lalu. Kita butuh inovasi dan rutinitas yang tidak biasa," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengatakan siap mengurangi ketergantungan impor dengan meningkatkan produksi pangan nasional.
Menurut Syahrul, saat ini jajaran Kementan sudah memiliki kebijakan jangka panjang yang bisa menekan angka impor.
"Saya sudah perintahkan kepada seluruh jajaran Kementan untuk menjawab tantangan ini. Saya mau 200 hari dari sekarang kita sudah bisa kasih jawaban ke Presiden," jelasnya.
Pada 2020 impor pangan berkurang sebesar 10%. Penurunan tersebut disebabkan karena pemerintah memiliki program jangka panjang yang fokus membangun sumber pangan di tiap-tiap daerah.
"Perluasan area tanam di sejumlah daerah akan terus dilakukan sesuai arahan Presiden," ujarnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved