Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Proyek Hilirisasi Batu Bara bakal Kebanjiran Insentif

Insi Nantika Jelita
11/1/2021 10:45
Proyek Hilirisasi Batu Bara bakal Kebanjiran Insentif
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020).(ANTARA/Syifa Yulinnas)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjanjikan bakal memberi berbagai insentif untuk proyek pengembangan hilirisasi batu bara.

"Banyak insentif yang kita berikan, supaya hilir (batu bara) ini bisa ekonomis dan kompetitif," ujar Arifin dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Senin (11/1).

Ia menyebut, program hilirisasi batu bara menjadi sasaran utama pemerintah ke depan. Salah satu proyek hilirisasi yang tengah dilakukan adalah gasifikasi batu bara kalori rendah menjadi dimethyl ether (DME) yang nantinya digunakan untuk substitusi liquefied petroleum gas (LPG).

Apabila proyek gasifikasi ini berkembang, lanjut Menteri ESDM, diharapkan bakal menekan angka impor LPG secara signifikan.

"Karena pemanfaatan hilirisasi batu bara itu bisa menjadi substitusi LPG. Kalau bisa substitusi LPG, ini bisa amankan devisa yang cukup besar. Pemakaian LPG tiap tahun terus meningkat dan kita punya batu bara untuk memproduksi DME," jelas Arifin.

Pada rapat terbatas yang digelar Oktober 2020 silam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia harus bergeser dari negara pengekspor bahan-bahan mentah, salah satunya batu bara, menjadi negara industri yang mampu mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi. Hal tersebut harus dijalankan secara konsisten.

Indonesia, tegas Kepala Negara, harus bergerak untuk pengembangan industri turunan batu bara, mulai dari industri peningkatan mutu (upgrading), pembuatan briket batu bara, pembuatan kokas, pencairan batu bara, gasifikasi batu bara, sampai campuran batu bara-air.

"Saya yakin dengan mengembangkan industri turunan ini, kita akan mampu meningkatkan nilai tambah dari komoditas berkali-kali lipat, mengurangi impor bahan baku yang dibutuhkan beberapa industri dalam negeri, seperti industri baja dan industri petrokimia, dan yang tidak kalah pentingnya tentu kita bisa membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya," tegas Presiden. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik