Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Begini Cerita Di balk Penunjukan M.Lutfi Sebagai Mendag

Fetry Wuryasti
23/12/2020 20:21
Begini Cerita Di balk Penunjukan M.Lutfi Sebagai Mendag
Muhammad Lutfi saat dilantik sebagai Menteri Perdagangan(Dok. Biro Pers Sekretariat Presien)

PRESIDEN Joko Widodo menunjuk Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan baru menggantikan Agus Suparmanto di Kabinet Indonesia Maju.

Sebelum menjadi Mendag, Lutfi merupakan duta besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat. Ia mengaku kaget saat ditawari jabatan Mendag.

Sebelum ditawari jabatan Mendag, Lutffi mengaku sedang menjalankan tugas kediplomatan di Jakarta. Ia sedianya akan kembali ke AS untuk bekerja.

"Saya sebagai dubes sedang melaksanakan tugas kembali ke Jakarta dan sempat melapor ke Presiden pada Kamis dan sudah pamit. Lalu saya ditelepon untuk menuda keberangkatan pada hari Jumat dan diinfo bahwa Pak Presiden akan beri kepercayaan untuk memimpin Kementerian Perdagangan dan hari Selasa dipanggil ke Istana," cerita Lutfi.

Jabatan Mendag bukan hal baru baru Lutfi. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Mendag di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu pada 14 Februari hingga 20 Oktober 2014.

Baca juga : Menkop-UKM Siap Hadir Peluncuran Buku 100 Koperasi Besar Indonesia

Setelah dilantik sebagai Mendag pada Rabu (23/12), Lutfi membeberkan, dirinya diberikan 3 tugas utama oleh Presiden Joko Widodo

"Pak Jokowi berpesan tiga hal, pertama untuk menjaga kestabilan harga terutama inflasi," katanya usai pelantikan di Kantor Pusat Kemendag, Rabu (23/12).

Selain itu, Presiden juga meminta dia untuk membantu Usaha mikro kecil menengah (UMKM), dengan memperbaiki pasar-pasar ekspor.

"Kedua beliau titip pesan bahwa mesti membantu UMKM. Ekspor diperbaiki strukturnya kalau kalau perlu panggil konsultan dari balai latihan ekspor," kata Lutfi.

Terakhir, Presiden meminta agar perdagangan dapat menembus negara-negara baru sebagai pasar produk Indoensia. Dengan melakukan berbagai perundingan. Dia melihat, banyak peluang menegosiasikan pasar baru, seperti negara di kawasan Afrika dan Amerika Selatan. Hal ini akan dia pelajari sesuai arahan dari Presiden.

"Ketiga bagaimana menembus pasar-pasar untradisional dengan cara perundingan komprehensif partnership agreement. Tahun ini kita sudah mendapatkan tanda tangan beberapa yang penting," kata Lutfi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya