Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
TARGET pengembangan Food Estate (FE) Kalimantan Tengah (Kalteng) seluas 30 ribu hektare terus dikejar waktu. Berlokasi di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10 ribu hektare dan Kapuas 20 ribu hektare, membuat Kementerian Pertanian, dinas pertanian daerah dan petani bahu-membahu mewujudkan program Presiden RI tersebut.
Seperti yang diketahui, komoditas yang akan dikembangkan meliputi aneka tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan serta perikanan. Daerah yang digadang menjadi lumbung pangan nasional ini mengombinasikan antara sawah yang ditanam padi kemudian di pinggirnya ditanam jeruk, bawang merah dan kelapa.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan FE Kalteng merupakan salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 guna membangun lumbung pangan nasional.
Upaya ini dapat menciptakan lapangan kerja di pedesaan, pemberian perlindungan sosial, meningkatkan pendapatan keluarga petani serta memastikan ketahanan pangan nasional.
Pengembangan kawasan FE Kalteng dilakukan dengan teknologi optimalisasi lahan rawa secara intensif guna meningkatkan produksi dan indeks pertanaman (IP). Pengembangan pertanian dilakukan melalui teknologi modern yang sudah ada. Kawasan pengembangan food estate akan dibangun model bisnis korporasi.
Baca juga: KLHK: Permen LHK Nomor 24 Tahun 2020 Jadi Pedoman Food Estate
Sebagai informasi, pengembangan komoditas hortikultura dilakukan pada lahan seluas 473 hektare. Untuk Kabupaten Kapuas dengan luasan 220 hektare akan ditanam jeruk 140 hektare, durian 40 hektare, cabai rawit 20 hektare dan sayuran daun (kangkung dan sawi) 20 hektare. Sementara itu, di Kabupaten Pulang Pisau dengan total areal 253 hektare rencananya akan ditanami durian 110 hektare, kelengkeng 100 hektare, cabai rawit 20 hektare serta sayuran daun (kangkung dan sawi) 23 hektare.
Kasubdit Tanaman Jeruk, Perdu dan Pohon juga selaku Tim Teknis Hortikultura FE Kalteng Siti Bibah Indrajati menyebutkan Desember adalah bulan terakhir pelaksanaan FE Kalteng sehingga pekerjaan harus sudah selesai semua.
“Minggu ke-2 ini benih kelengkeng seluas 100 hektare, durian seluas 150 hektare dan jeruk seluas 140 hektare sudah terdistribusikan termasuk prasarana dan sarana pertanian,” ujar Bibah melalui keterangan tertulisnya, Senin (14/12).
Dirinya menyebutkan langkah selanjutnya guna sukseskan food estate di Kalimantan Tengah adalah memaksimalkan pendampingan kepada para petani.
“Petani di sini sangat antusias dengan program ini. Ketika kami bimbing teknik budidaya pada saat bimtek (bimbingan teknis), mereka mempraktikkan di lahan persis dengan apa yang kami pandu. Ketika kami sentuh dengan sosialisasi kampung durian dalam rangka agrowisata, mereka pun sangat antusias,” paparnya.
Satu hal menarik, hadirnya pengembangan kawasan hortikultura di Kalimantan Tengah ini ternyata menyentuh sisi sosial kebersamaan. Menyadari terdapatnya keterbatasan infrastruktur jalan sejauh lebih dari 5 km ternyata menimbulkan aksi kebersamaan membangun jalan meski dengan usaha yang sangat sederhana.
“Berawal dari kenyataan pengiriman hanya sampai desa sebelah. Bantuan itu tidak sampai ke desa kami. Itu ya karena kondisi lokasi kami yang sulit untuk pengiriman. Kami diinfokan bea angkut untuk berat satu ton Rp80 ribu. Kami berpikir angka tersebut mahal, lantas membawanya pakai apa? Jadilah kami urunan masing-masing Rp5 ribu supaya bisa buat gorong-gorong sepanjang 5 km. Minggu besok kami pastikan selesai,” ujar Rojabin, sang inisiator pembangunan jalan.
Rojabin bercerita awal mulanya banyak warga yang menolak. Meskipun dirinya tidak menyerah, satu per satu warga diberi pencerahan. Sedikit demi sedikit warga mulai tergerak bahkan tidak hanya Rp5 ribu saja, bahkan ada yang memberi hingga Rp100 ribu per orang. Dirinya meyakinkan warga, meski lelah untuk dijalani namun hasilnya nanti akan dinikmati anak cucu kelak.(OL-5)
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menyalurkan 924 ekor hewan kurban kepada masyarakat di sekitar wilayah operasional dalam merayakan Idul Adha 1446 Hijriah.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
Alumni yang hadir secara kompak menegaskan pentingnya solidaritas untuk saling membantu serta mendorong terciptanya jaringan yang solid dan bermanfaat.
Pelajari identitas nasional: fondasi kemanusiaan, jati diri bangsa, dan nilai luhur. Temukan esensi persatuan dalam keberagaman!
Komisi VIII DPR RI memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang telah menunjukkan kontribusi signifikan dalam memperkuat solidaritas kemanusiaan
Amanat Panglima lainnya adalah meminta jajarannya untuk bekerja dengan niat ibadah, loyal, tulus, dan ikhlas dengan selalu memohon ridha Tuhan.
Perubahan iklim juga harus diantisipasi. Misalnya, daerah-daerah yang memiliki ketersediaan air tinggi akan lebih dioptimalkan untuk pertanian.
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, optimistis dapat mempertahankan posisi sebagai daerah lumbung pangan nomor 2 di Provinsi Jawa Tengah dan nomor 9 nasional.
Pemerintah desa diharuskan mengalokasikan anggaran dana desa minimal 20% untuk program ketahanan pangan di desanya masing-masing
Program lumbung pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mulai menunjukkan dampak positif
Komisi IV DPR RI memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan lumbung pangan nasional di Merauke, Papua Selatan, sebagai langkah strategis menuju swasembada pangan Indonesia.
Saat mencapai swasembada pangan dan produktivitas pertanian meningkat, masyarakat tentu akan berdaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved