Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Vaksin tidak Menjamin Pertumbuhan Ekonomi Moncer di 2021

Insi Nantika Jelita
07/12/2020 19:50
Vaksin tidak Menjamin Pertumbuhan Ekonomi Moncer di 2021
Pengembangan Vaksin Covid-19.(AFP/Mladen Antonov )

Tahap baru vaksinasi di Indonesia yang akan dimulai diprediksi belum dapat memulihkan perekonomian pada tahun depan. Hal itu disampaikan Peniliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho.

Menurutnya, masih belum ada kepastian terkait seberapa efektif Vaksin Sinovac yang dipilih Indonesia untuk menekan penularan covid-19 yang akan datang.

"Pertumbuhan ekonomi di tahun depan masih belum terlihat (positif) ya. Vaksin kita masih belum tahu efektivitasannya karena belum dapat lulus uji Badan POM," kata Andry kepada Media Indonesia, Senin (7/12).

Andry menuturkan, datangnya 1,2 juta dosis vaksin covid-19 dari Sinovac di Bandara Soekarno- Hatta, Banten, kemarin malam (6/12), harus melewati serangkaian tahapan yang membutuhkan waktu ke depannya.

"Yang diimpor kemarin 1,2 juta pun baru melewati fase uji klinis satu dan dua dengan dosis yang sedikit. Proses vaksinasi yang memakan waktu nanti, menginsyarakatkan masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan," ungkap Andry.

Akibat protokol kesehatan ini, dinilai Andry, yang masih membatasi aktivitas masyarakat yang berdampak pada aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Namun, disatu sisi Andry memprediksi perekonomian di kuartal IV 2020 lebih baik pertumbuhannya dibandingkan kuartal sebelumnya. Meski diperkirakan masih terkontraksi, dia menuturkan perbaikan ekonomi kuartal IV didukung oleh permintaan domestik yang membaik.

"Secara umum kita prediksi masih di kisaran minus -2 untuk kuartal IV ini. Lebih baik dari capaian kuartal 3. Tentunya hal ini didorong oleh mulai membaiknya kondisi permintaan domestik dan sektor ekonomi," tutur Andry. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya