Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Penyedia produk biofarmasi terkemuka Tiongkok Sinovac Biotech Ltd mengumumkan bahwa anak perusahaannya Sinovac Life Sciences (LS) mendapatkan suntikan dana sebesar US$500 juta.
Pendanaan tersebut berasal dari farmasi terkemuka, yakni Sino Biopharm Pharmaceutical Limited untuk memperluas pasokan vaksin CoronaVac dan uji coba vaksin serta kegiatan operasional lainnya.
Investasi sekitar Rp7 triliun dari Sino Biopharm Pharmaceutical Limited dilaporkan sebagai pertukaran 15% saham dari total kepemilikan ekuitas Sinovac LS.
“Kami telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pengembangan kandidat vaksin covid-19, CoronaVac, yang telah mencapai tonggak penting dalam uji klinis di Asia dan Amerika Latin,” kata Weidong Yin, Ketua, Presiden dan CEO Sinovac, seperti dilansir Business Wire, Senin (7/12).
Selain mendanai CoronaVac, Weidong menuturkan, kemitraan strategis baru dengan Sino Biopharm Pharmaceutical Limited dapat meningkatkan kemampuan penjualan vaksin dan memperluas pasar di Asia. "Serta yang terpenting, mempercepat upaya kami untuk membantu memerangi pandemi global," tambahnya.
Uji klinis fase III untuk CoronaVac dilaporkan telah disetujui di Brasil, Indonesia, Turki dan Cile. Di Tiongkok, uji coba fase I/II dilakukan dengan hasil yang menunjukkan kandidat vaksin dapat menginduksi antibodi penawar di antara lebih dari 90% relawan yang menerima dua dosis vaksinasi pada orang dewasa dan orang tua.
Hasil uji klinis fase I/II perusahaan pada orang dewasa sehat berusia 18-59 tahun dipublikasikan di Lancet Infectious Diseases pada 17 November 2020.
Sinovac berharap dapat memproduksi 300 juta dosis setiap tahun dan bertujuan untuk menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi kedua pada akhir tahun 2020 untuk meningkatkan kapasitas produksi tahunan CoronaVac menjadi 600 juta dosis. (E-3)
16.450 dosis vaksin covid-19 Sinovac dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk program vaksinasi yang terkait pelayananan publik.
"Pemerintah berkomitmen menyediakan setiap dosis vaksin yang efektif serta aman,"
"Untuk itu masyarakat yang merasa nyaman untuk menggunakan vaksin Sinovac, kami membuka peluang vaksin tersebut untuk bisa digunakan juga sebagai vaksin booster,"
Yahya menjelaskan kewajiban itu diatur dalam Undang-Undang tentang Jaminan Produk Halal dan UU tentang Perlindungan Konsumen.
Hal ini menunjukkan pentingnya pemberian booster bagi mereka yang telah menerima vaksin sebelumnya.
Pemberian vaksin booster juga telah dilakukan di 120 negara di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved