Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PEMERINTAH mengalokasikan dana sebesar Rp2.750 triliun di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan alokasi belanja tahun depan tumbuh 0,4% dari anggaran yang digelontorkan tahun ini.
Baca juga: Indef Perkirakan Pertumbuhan Kredit Bank 2021 di Kisaran 3%
Dana sebesar itu akan difokuskan untuk empat sektor yakni kesehatan, perlindungan sosial, pemulihan ekonomi dan reformasi struktural secara menyeluruh.
Secara lebih rinci, terkait penanganan kesehatan, pemerintah akan banyak menggelontorkan dana untuk pengadaan vaksin.
"Kita akan melakukan penguatan sarana prasarana kesehatan, laboratorium penelitian dan pengembangan. Itu sangat diperlukan," ujar Jokowi dalam acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/11).
Adapun, terkait perlindungan sosial, pemerintah masih akan terus menggulirkan kebijakan untuk mendorong daya beli masyarakat yang terganggu akibat pandemi covid-19. Begitu pun halnya dengan program pemulihan ekonomi yang akan terus mendorong dunia usaha di Tanah Air
Pada 2021, Jokowi mengatakan belanja pemerintah masih akan menjadi andalan untuk mengangkat perekonomian nasional.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh menteri, pimpinan lembaga serta kepala daerah terutama yang memiliki anggaran besar untuk segera melaksanakan lelang sejak akhir 2020. Dengan begitu, ketika memasuki tahun anggaran 2021, berbagai program kegiatan bisa langsung dieksekusi.
"Januari harus sudah ada pergerakan karena lelang sudah dilakukan sejak DIPA diserahkan. BAntuan sosial di awal Januari 2021 juga harus segera diberikan kepada penerima manfaat agar belanja masyarakat meningkat, konsumsi meningkat sehingga menggerakan ekonomi di lapisan bawah," tegas presiden.
Baca juga: Laporkan Hidayat-Bartho, Tim Hukum No.2 Minta Bawaslu Tegas
Kepala negara menekankan bahwa seluruh seluruh jajaran pemerintahan harus bekerja lebih cepat di dalam situasi krisis. Semangat juang yang dikobarkan harus lebih besar supaya berbagai program bisa berjalan baik dan hasil yang dicapai bisa maksimal.
"Sudah sering saya sampaikan bahwa kita semua harus pindah channel ke extraordinary supaya berdampak dan memberikan daya ungkit pada pertumbuhan ekonomi," tandasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved