Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Produsen Mamin Bisa Impor Langsung, Petani Khawatir Banjir Gula

Raja Suhud
18/11/2020 19:25
Produsen Mamin Bisa Impor Langsung, Petani Khawatir Banjir Gula
Petani tebu khawatirkan gula impor(Antara/Aditya Pradana Putra)

Para petani tebu khawatir gula impor bakal membanjiri pasar akibat pemerintah mengijinkan pelaku usaha makanan dan minuman (mamin) bisa mengimpor langsung gula industri tanpa perlu melalui importir. 

Bila kebijakan itu dilaksanakan nasib gula produksi dalam negeri makin tak menentu. 

Ketua Umum Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI)  Soemitro Samadikoen mengatakan, dengan impor gula saat ini yang dilakukan lewat 11 perusahaan importir gula saja, masih perlu secara ketat pengawasan untuk mencegah rembesan gula rafinasi ke pasar rakyat. Apa lagi bila impor gula dilakukan oleh industri mamin yang jumlahnya sangat banyak.

“Saya khawatir justru tingkat kebocoran lebih tidak terkontrol,” kata Soemitro saat dihubungi.

Sebelumnya kebijakan itu disuarakan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Usai rapat terbatas kabinet 5 Oktober lalu ia  mengumumkan bahwa pelaku industri  amin bisa melakukan impor gula dan garam sendiri tanpa perlu lewat importir.

Soemitro melihat langkah itu juga belum tentu efektif menurunkan harga produk mamin yang diproduksi. Sehingga, alih-alih membantu pelaku usaha, kebijakan itu malah menambah ruwet masalah pasokan gula di dalam negeri.

“Apakah nanti kalau diberikan itu makanannya jadi lebih murah? nggak juga. Pertanyaannya makanan itu jadi lebih murah, minuman itu jadi lebih murah? Kalau tidak, untuk apa?“ ujarnya. 

Menurutnya, daripada pemerintah sibuk membuat aturan baru, lebih baik pemerintah memperkuat pengawasan pada industri gula yang ada saat ini. Toh akan lebih mudah mengawasi inportasi gula dengan pelaku impor yang hanya 11 perusahaan, ketimbang melepas izin impor ke perusahaan mamin yang jumlahnya sangat banyak.(E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik