Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
Para petani tebu khawatir gula impor bakal membanjiri pasar akibat pemerintah mengijinkan pelaku usaha makanan dan minuman (mamin) bisa mengimpor langsung gula industri tanpa perlu melalui importir.
Bila kebijakan itu dilaksanakan nasib gula produksi dalam negeri makin tak menentu.
Ketua Umum Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen mengatakan, dengan impor gula saat ini yang dilakukan lewat 11 perusahaan importir gula saja, masih perlu secara ketat pengawasan untuk mencegah rembesan gula rafinasi ke pasar rakyat. Apa lagi bila impor gula dilakukan oleh industri mamin yang jumlahnya sangat banyak.
“Saya khawatir justru tingkat kebocoran lebih tidak terkontrol,” kata Soemitro saat dihubungi.
Sebelumnya kebijakan itu disuarakan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Usai rapat terbatas kabinet 5 Oktober lalu ia mengumumkan bahwa pelaku industri amin bisa melakukan impor gula dan garam sendiri tanpa perlu lewat importir.
Soemitro melihat langkah itu juga belum tentu efektif menurunkan harga produk mamin yang diproduksi. Sehingga, alih-alih membantu pelaku usaha, kebijakan itu malah menambah ruwet masalah pasokan gula di dalam negeri.
“Apakah nanti kalau diberikan itu makanannya jadi lebih murah? nggak juga. Pertanyaannya makanan itu jadi lebih murah, minuman itu jadi lebih murah? Kalau tidak, untuk apa?“ ujarnya.
Menurutnya, daripada pemerintah sibuk membuat aturan baru, lebih baik pemerintah memperkuat pengawasan pada industri gula yang ada saat ini. Toh akan lebih mudah mengawasi inportasi gula dengan pelaku impor yang hanya 11 perusahaan, ketimbang melepas izin impor ke perusahaan mamin yang jumlahnya sangat banyak.(E-1)
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Kakao (Theobrema cacao L.) tidak hanya berperan sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara, tetapi juga menjadi tulang punggung pendapatan ribuan petani.
Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 10 dari 212 produsen beras nakal telah diperiksa.
Flamingo menyerbu sawah padi di Provinsi Ferrara, Italia, merusak tanaman beras risotto dan membuat petani kewalahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved