Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RILIS pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi terjadinya pemulihan ekonomi nasional. Pertumbuhan di angka -3,49% itu menunjukkan pergerakan ekonomi nasional bergerak ke zona positif.
“Ini menunjukkan bahwa proses pemulihan ekonomi dan pembalikan arah dari aktivitas ekonomi nasional menunjukkan ke arah zona positif,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan pernyataan resmi secara virtual, Kamis (5/11).
Dia menambahkan, rilis BPS juga mengonfirmasi tentang penyerapan belanja negara yang signifikan di triwulan III 2020, mencapai 15,5%. Peningkatan akselerasi itu dinilai terjadi karena reallisasi belanja negara melalui bantuan sosial dan dukungan fiskal yang diberikan pemerintah kepada dunia usaha, khususnya UKM.
Meningkatnya belanja pemerintah itu turut tercermin melalui konsumsi pemerintah yang tumbuh 9,8% secara tahunan (year on year/yoy) setelah sempat -6,9% yoy di triwulan II 2020. Peningkatan itu, kata Sri Mulyani, memiliki tiik balik yang pesat sekitar 17%.
Perbaikan juga tercermin dari membaiknya konsumsi rumah tangga. Tercatat, pada triwulan III 2020 pertumbuhan berada di angka -4,04%, lebih baik ketimbang triwulan II yang -5,5%. Pemulihan di sektor konsumsi rumah tangga dinilai terjadi karena didukung belanja pemerintah melalui penyaluran bantuan sosial.
Hanya, perempuan yang karib disapa Ani itu mengatakan, perbaikan tingkat konsumsi karena bansos baru terjadi di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Tren pada masyarakat menengah ke atas masih menahan konsumsi di masa pandemi.
“Ini karena kondisi covid-19 memang belum berakhir. Karakter dari konsumsi rumah tangga menengah atas didominasi oleh barang dan jasa yang sensitif terhadap mobilitas. Dengan adanya covid-19, mobilitas menjadi terbatas. Konsumi kelas menengah atas juga menjadi tertahan,” jelasnya.
Karena itu, imbuh Ani, pemerintah berupaya memerbaiki penanganan covid-19 dari berbagai indikator, seperti penemuan dan penyebaran vaksin. Dengan demikian, diharapkan masyarakat menengah ke atas memiliki rasa aman dan nyaman untuk kembali beraktivitas yang berdampak pula pada perekonomian.
Komponen lain dari permintaan yakni pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) atau investasi turut mengalami perbaikan meski belum optimal. Tercatat, pada triwulan III 2020 pertumbuhan PMTB berada di -6,5%, membaik dibanding triwulan II 2020 yang -8,6%. Perbaikan itu didorong dari naiknya tingkat penjualan semen, kendaraan niaga, dan impor barang modal.
Indikator lain seperti bangunan masih tumbuh melambat meski proyek yang sempat tertunda telah kembali dijalankan secara bertahap. "Kami mengharapkan PMTDB atau investasi akan terus membaik seiring dengan upaya pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi dan perbaikan berbagai regulasi yang memudahkan dunia usaha," pungkas Sri Mulyani. (OL-14)
Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) melalui survei angkatan kerja nasional (Sakernas), jumlah angkatan kerja mencapai 142 juta per Februari 2024.
Pojok Statistik Unpar merupakan implementasi dari kerja sama yang sudah dijalin Unpar bersama BPS Jabar
Tahun 2020 menjadi masa yang berat bagi perekonomian Indonesia secara menyeluruh, seiring memburuknya ekonomi global akibat pandemi covid-19.
Peningkatan angka harapan hidup, harapan sekolah, dan lama sekolah membutuhkan upaya yang konsisten, persisten, sinergi, dan kolaborasi seluruh elemen bangsa
PEKAN lalu, secara tidak sengaja mendengar percakapan ibu saya dengan adiknya terkait harga jual padi yang mengalami peningkatan.
MEMASUKI usia ke-79 setelah merdeka, ada banyak tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia.
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Program ini juga dirancang untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor pariwisata desa, memberikan mereka akses yang lebih luas untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka.
Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat
Membangun perekonomian Jabar bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Itu harus dilakukan secara sinergi kolaboratif berbagai pihak.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah di Priangan Timur harus bersinergi dengan berbagai elemen untuk membangun ketahanan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved