Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyinggung soal keberadaan usaha anak orang kaya atau kolongmerat yang sibuk membangun warung kopi atau usaha makanan dan minuman lainnya.
Teten menyebut, seharusnya mereka yang memiliki modal besar membuka usaha yang lebih luas cangkupannya atau masuk ke industrialisasi.
"Saya lihat problem saat ini ketika anak, cucu kolongmerat itu disekolahkan di luar negeri lalu buka usaha, tapi perusahaanya tidak melompat ke industrialisasi. Malah dia buka warung kopi, warung mie," kata Teten dalam diskusi secara virtual, Kamis (5/11).
Teten menilai, para pengusaha kaya yang menjajaki usaha warung kopi atau usaha makanan dan minuman lainnya itu mengganggu UMKM. Pasalnya, pasar UMKM sendiri, kata Menkop UKM itu memang usaha kecil seperti warung-warung kecil.
"Warung kopi atau warung makan itu kan wilayah UMKM, justru dikuasai mereka (orang kaya). UMKM hanya bisa bikin dua atau tiga toko. Sedangkan, mereka bisa bikin 100 toko dengan teknologi yang ada," ungkap Teten.
Teten mendorong generasi muda yang memiliki modal besar itu untuk berinovasi menciptakan usaha yang lebih modern dengan menggunakan teknologi yang ada, sepeti industri komestik yang kini tengah berkembang di tanah air.
"Orang kaya itu seharusnya mengolah produk kimia, atau komestik. Jangan malah bikin warung kopi. Mohon maaf ini ya, harusnya kita dorong tradisi orang kaya Indonesia harus terlibat dalam pengembangan tekonologi, bukan buka lapak," pungkas Teten. (Ins)
Perluasan kerja sama dengan PT Pos Indonesia menjadi strategi bagi Kemenkop UKM untuk mengimbangi maraknya toko-toko atau ritel modern yang berpotensi mematikan usaha UMKM.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus berupaya memberikan program-program unggulan kepada wirausahawan sebagai bentuk dukungan.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengungkapkan salah satu syarat Indonesia menjadi negara maju adalah rasio wirausaha mencapai 4% dari jumlah angkatan kerja.
Pengembangan kapasitas SDM adalah kunci untuk mewujudkan UMKM yang berdaya saing dan mandiri.
Kata Teten, kampus diajak bekerja sama sebagai upaya untuk menjadikan civitas akademika ini sebagai pabrik wirausaha guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Penurunan jumlah koperasi karena Kemenkop UKM fokus terhadap pembenahan kualitas koperasi, khususnya koperasi sektor riil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved