Program Sejuta Rumah PUPR Baru Capai 601 Ribu Unit

Insi Nantika Jelita
03/11/2020 09:03
Program Sejuta Rumah PUPR Baru Capai 601 Ribu Unit
Foto udara Perumahan Nelayan Desa Pangandaran, di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.(ANTARA/Adeng Bustomi)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya mengatasi kekurangan perumahan dengan program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 29 April 2015.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, hingga 31 Oktober 2020, Program Sejuta Rumah telah mencapai 601.637 unit.

Program itu, katanya, akan terus dilaksanakan agar setiap warga negara Indonesia dapat memiliki rumah yang layak huni.

"Apalagi di masa pandemi covid-19 ini, rumah menjadi salah satu hal penting bagi masyarakat agar bisa terhindar dari penularan virus. Program Sejuta Rumah akan tetap dilanjutkan karena rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi,” ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (2/11).

Baca juga: Hunian Modern Terjangkau di Area Timur

Dijelaskan, Program Sejuta Rumah telah membangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 434.828 unit dan Non-MBR sebanyak 166.809 unit.

Pembangunan rumah MBR terdiri dari pembangunan rumah swadaya Kementerian PUPR sebanyak 77.812 unit dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Perumahan sebanyak 393 unit.

Di samping itu, pembangunan rumah yang dilaksanakan Kementerian/Lembaga lain sebanyak 50.836 unit, Pemerintah Daerah sebanyak 28.862 unit, pengembang perumahan sebanyak 273.724 unit, CSR perusahaan 3.134 unit, dan sisanya dari masyarakat.

Sementara pembangunan rumah non-MBR berasal dari pengembang rumah tapak sebanyak 85.764 unit, pengembang rumah susun 39.100 unit, dan masyarakat sebanyak 41.945 unit.

Direktur Jenderal Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, melalui Program Sejuta Rumah diharapkan perekonomian masyarakat dapat bergerak di tengah pandemi.

“Pemerintah akan berupaya menjaga kesehatan masyarakat dengan menyediakan hunian yang layak huni. Selain itu, program perumahan juga menjadi salah satu lokomotif utama dalam upaya pemulihan perekonomian nasional,” ujar Khalawi. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya