Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PT Pertamina (Persero) tengah membuka ruang komunikasi dengan berbagai pihak untuk persiapan operasional Wilayah Kerja (WK) Rokan. Termasuk, untuk penyediaan listrik dan uap.
Dalam hal ini, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah menyampaikan penawaran awal kepada Pertamina terkait penyediaan listrik dan uap di WK Rokan. Blok migas yang sebelumnya dikelola Chevron Pacifin Indonesia (CPI), bakal resmi beroperasi pada 9 Agustus 2021 di bawah pengelolaan Pertamina.
Baca juga: Kelola Blok Rokan 2021, Pertamina Ciptakan Manfaat Ganda
"PLN bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan melakukan pembahasan intensif terkait supply listrik dan uap dalam waktu dekat. Pertamina menyambut baik keinginan PLN," ujar SVP Corporate Communication & Investor Relation Pertamina Agus Suprijanto dalam keterangan resmi, Kamis (29/10).
Perseroan dikatakannya telah menyampaikan tanggapan dan menunggu proposal lanjutan dari BUMN listrik tersebut. Agus berharap pembahasan Perjanjian Jual Beli Listrik dan Uap dengan PLN dapat berjalan lancar. Sehingga, penandatangan bisa dilakukan pada November mendatang.
"Sinergi BUMN energi tidak hanya meningkatkan portofolio kinerja operasi, namun juga diharapkan mendorong proyek pengembangan strategis pemerintah," imbuh Agus.
Baca juga: Jadi Perempuan Paling Berpengaruh, Ini Kata Bos Pertamina
Dalam operasional WK Rokan, Pertamina membutuhkan suplai listrik dan uap untuk memproduksi minyak yang saat ini mencapai 170.000 barel minyak per hari (bph). Besaran itu sekitar 25% dari total produksi minyak nasional.
Saat ini, WK Rokan mendapat suplai listrik dan uap dari integrated power system yang meliputi fasilitas utama tiga power generation. Rinciannya, Minas Gas Turbine, Central Duri Gas dan North Duri Cogen.(OL-11)
SEBANYAK 2.821 keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia menjadi sasaran penerima bantuan pemasangan listrik gratis.
PLN IP telah menggerakkan roda ekonomi nasional melalui penyediaan listrik untuk industri, UMKM dan rumah tangga.
Dalam menghadirkan PLN EYE yang memanfaatkan tiang listrik, PLN masih mendapatkan beberapa kendala di lapangan seperti pemeliharaan hingga keamanan bagi penggunanya.
PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) menegaskan komitmen untuk terus mendukung ketahanan energi nasional melalui pasokan LNG yang aman dan berkesinambungan bagi kebutuhan gas dalam negeri.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029.
Sekretaris SKK Migas Luky Yusgiantoro kebijakan tarif resiprokal AS memang belum terasa sekarang, tetapi secara realistis sektor hulu migas juga akan terdampak.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha Pertamina, melakukan berbagai upaya teknis untuk menahan laju penurunan produksi migas (decline), terutama dari lapangan-lapangan utama.
Demi menjamin keandalan operasi, Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus tingkatkan integritas fasilitas pipa penyalur bawah laut.
Kementerian ESDM meninjau dan mengevaluasi kondisi lapangan terkait tata kelola minyak mentah, serta memastikan kualitas dan kuantitas Bahan Bakar Minyak terjaga hingga ke tangan konsumen
Pertamina EP menggandeng BUMD dan KUD untuk mengoperasikan sumur tua dan sumur idle atau sumur yang menganggur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved