Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MELALUI aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep), 94 ribu warga memperoleh bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Aplikasi besutan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan itu sudah diluncurkan pada akhir 2019 dan telah resmi digunakan sejak awal 2020.
"94.006 masyarakat telah memperoleh bantuan pembiayaan perumahan FLPP. Tingginya animo masyarakat dalam menggunakan aplikasi SiKasep tersebut menunjukkan bahwa PSBB di masa pandemi tidak menghambat pemerintah untuk menjalankan program penyaluran bantuan pembiayaan perumahan," jelas Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (2/10).
Arief memaparkan, dalam database Management Control PPDPP, per hari ini jumlah masyarakat yang mendaftar SiKasep telah mencapai 232.992 pengguna, yang diantaranya 96.081 lolos subsidi checking dan 9.331 dalam proses verifikasi oleh bank pelaksana.
Untuk realisasi penyaluran FLPP tahun 2020, Arief menjelaskan, pihaknya telah menggelontorkan Rp9,6 Triliun yang didistribusikan untuk 94.006 rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Angka tersebut telah mencapai 91,71% dari target penyaluran yang ditetapkan di tahun 2020 yaitu sebesar Rp11 Triliun.
"Sehingga total penyaluran FLPP dari tahun 2010 hingga 2 Oktober 2020 telah mencapai Rp53,96 Triliun untuk 749.608 unit rumah," tutur Arief
Baca juga : Hingga Akhir 2020, PLN Beri Diskon Tarif
Untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat, PUPR melanjutkan program tersebut di 2021 dengan menetapkan alokasi anggaran FLPP sebesar Rp16,62 Triliun. Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Rp2,5 Triliun dari dana bergulir, sehingga total alokasi anggaran Rp19,1 Trilun untuk 157.500 unit rumah.
Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan bantuan pembiayaan perumahan yang disediakan untuk tahun 2021 adalah berupa FLPP dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
Arief menerangkan, meskipun SiKasep merupakan aplikasi sederhana yang diunduh secara gratis melalui platform Playstore, rangkaian sistem yang dibangun pemerintah dalam aplikasi tersebut cukup kompleks dan memiliki potensi yang dapat terus dikembangkan dalam menjembatani ketersediaan hunian terhadap kebutuhan hunian dari masyarakat.
"Di tahun ini, jumlah bank pelaksana yang bekerjasama dengan pemerintah dalam menyalurkan FLPP adalah sebanyak 42 Bank yang terdiri dari Bank Umum Nasional dan Bank Pemerintah Daerah, baik Nasional maupun Konvensional," kata Arief.
Melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang), pemerintah juga mencatat saat ini per tanggal 2 Oktober 2020 pukul 18.00 WIB sebanyak 20 asosiasi dan Perumahan Nasional telah mendaftarkan data perumahannya dengan jumlah mencapai 11.692 lokasi terdaftar. (OL-7)
KPK membeberkan konstruksi perkara terkait OTT di OKU, yang menjerat 6 tersangka. Perwakilan DPRD OKU meminta jatah proyek fisik di Dinas PUPR senilai Rp7 miliar.
Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono menyebut pembangunan landasan pacu atau runway jalur taxi dan apron bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah selesai.
Kementerian PUPR menekankan pentingnya ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan perumahan, mengingat banyak rumah subsidi diterima oleh masyarakat yang tidak berhak.
Kementerian PUPR mendapat alokasi anggaran RP75,63 triliun dalam RAPBN 2025. Anggaran tersebut turun drastis dari pagu anggaran yang diajukan sebesar Rp164,6 triliun.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR menyebut Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN telah terhubung dengan jaringan infrastruktur jalan, meski secara persentase belum mencapai 90% rampung.
KPK memeriksa dua saksi guna mendalami proses lelang shelter atau tempat perlindungan dari bencana tsunami di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved