Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPALA Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menuturkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia masih sejalan dengan prakiraan pemerintah.
"Secara umum, outlook Bank Dunia masih sejalan dengan asesmen pemerintah terkini yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam rentang -1,7% hingga -0,6%," ujar Febrio melalui keterangan resmi, Selasa (29/9).
Dalam publikasi East Asia and Pacific Economic Update bertema From Containment to Recovery itu, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran -2,0% hingga -1,6%. Angka itu turut merevisi proyeksi sebelumnya pada Juni 2020 yang meramal ekonomi Indonesia akan tumbuh 0%.
Febrio menambahkan, beberapa institusi internasional lain juga telah memublikasikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Asian Development Bank (ADB) misalnya, memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh -1,0% dan OECD memproyeksikan ekonomi nasional akan tumbuh -3,3%.
Proyeksi anyar yang dirilis Bank Dunia, kata Febrio, mengacu dari berbagai faktor dampak pandemi seperti pembatasan mobilitas, peningkatan risiko kesehatan dan pelemahan ekonomi global yang berpengaruh pada kondisi domestik.
Permintaan domestik yang relatif rendah menahan indikator makro lainnya terjaga. Misal, tingkat inflasi di angka 2,1% dan defisit neraca transaksi berjalan sekitar 1,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Bank Dunia juga memperkirakan ekonomi Indonesia akan melalui proses pemulihan pada 2021 hingga 2022 meski risiko pandemi covid-19 masih ada. Indonesia diprediksi akan memiliki pertumbuhan di kisaran 3% hingga 4,4% di 2021 dan 5,1% di 2022.
Proyeksi itu didasari pada baseline pertumbuhan ekonomi yang rendah di 2020 serta adanya potensi pertumbuhan -0,6 poin dibandingkan kondisi sebelum pandemi. Konsekuensi dari investasi dan produktivitas yang lebih rendah turut menjadi dasar penghitungan lain Bank Dunia. (E-3)
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalamĀ Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved