Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SAHAM-saham perbankan besar jatuh cukup dalam seiring terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin (28/9). Dana asing pun terekam kabur cukup besar.
Terpantau saham Bank BCA (BBCA) terkoreksi 475 poin (-1,69), dengan aksi jual bersih oleh investor asing sebesar Rp 173,04 miliar. Kemudian saham Bank Mandiri (BMRI) terkoreksi 200 poin (-3,74%) dengan aksi jual oleh investor asing sebesar Rp 131,79 miliar. Lalu hal yang sama terjadi pada saham Bank BRI (BBRI) yang terkoreksi 70 poin (-2,22%).
Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe hal ini berkaitan dengan kondisi tingginya angka penularan virus covid-19 di Indonesia. Akibatnya para investor asing tidak yakin dengan kondisi ekonomi Indonesia dalam enam bulan ke depan.
"Orang kalau yakin dengan kondisi ekonomi dalam enam bulan ke depan akan bagus, IHSG akan naik duluan karena mereka membeli saham. Tapi kalau tidak yakin, orang akan menjual saham tersebut. Jadi (penurunan) ini berkaitan dengan investor asing yang masih belum yakin dengan kondisi ekonomi Indonesia dalam enam bulan ke depan," kata Siswoyo dihubungi Senin (28/9).
Tetapi bila dalam dua minggu, investor asing berbalik membeli, artinya asing melihat ada sinyal ekonomi Indonesia enam bulan ke depan akan bangkit. Ekspektasi dan proyeksi asing cenderung lebih panjang yaitu tiga sampai enam bulan ke depan. Berbagai stimulus ekonomi yang hadir melalui perbankan BUMN juga sudah dipantau oleh asing. Namun menurut Siswoyo, hasil akhirnya para investor asing ini masih belum optimistis pada keadaan ekonomi Indonesia mendatang.
"Kita tidak bisa mengontrol investor asing dan darimana mereka memandangnya. Itu rahasia mereka. Jadi kalau dalam dua minggu mereka kembali membeli, artinya ada sinyal tanda positif ekonomi di Indonesia. View mereka memang lebih panjang," kata Kiswoyo.
Saham-saham di sektor perbankan terimbas lebih dahulu karena investor asing tipe yang membutuhkan likuiditas. Mereka ingin keluar masuk dalam waktu singkat dan hanya saham perbankan yang masih sangat cair likuiditasnya. Selain itu penggerak IHSG yaitu pertama perbankan terutama empat bank besar BBCA, BMRI, BBNI, BBRI dan disusul oleh sektor konsumer.
"Asing memang mencari saham-saham yang likuid. Sebetulnya sektor konsumer juga masih bisa bertahan. Posisinya wait and see, terutama oleh investor asing jangka panjang. Namun di perbankan penempatan saham asing bobotnya lebih besar daripada di konsumer karena alasan lebih likuid," kata Kiswoyo. (E-1)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved