Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
INSPEKTUR Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Arus Gunawan meninjau Balai Besawir Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9). Kunjungan ini untuk melihat kesiapan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kemenperin. Pada kesempatan tersebut, Arus menyampaikan komitmen dari unit satuan kerja Kemenperin dalam mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta WBBM.
“Unit Satuan Kerja Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus memperbaiki jajaran birokrasi yang bersih, produktif, transparan, melayani masyarakat, dan akuntabel. Hal ini untuk menciptakan seluruh aparatur yang dapat turut mendorong kinerja sektor industri nasional agar semakin berdaya saing global. Pada Era digital ini masyarakat menginginkan segala pengurusan lebih cepat, efektif, dan efisien. Itu sebabnya pelaksanaan pelayanan publik dituntut untuk dapat memberikan layanan yang prima, hal ini akan diterapkan pada seluruh unit satuan kerja Kementerin Perindustrian.” kata Arus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/9).
Sejak 2005, Kemenperin telah menjalankan serangkaian program reformasi birokrasi untuk mewujudkan perubahan menuju tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance). Arus meyakini, pembangunan Zona Integritas melalui penanaman nilai dan budaya kerja yang positif kepada aparatur di lingkungan Kemenperin, akan mampu menciptakan kinerja yang unggul dan berkomitmen memacu kinerja industri nasional.
“Keberhasilan Pembangunan Zona Integritas, sangat ditentukan oleh kapasitas dan kualitas integritas masing masing individu, yang mempunyai relevansi dalam peningkatan kapasitas dan kualitas integritas dari organisasi dimana individu berada dan melakukan kegiatannya. Saya sudah melihat adanya inovasi-inovasi baru khususnya dibidang digitalisasi pelayanan yang dibangun oleh unit satuan kerja Kementerian Perindustrian untuk peningkatankualitas layanan kerja dalam upaya menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).” lanjut Arus.
Pada kesempatan sama, Inspektur III Kementerian Perindustrian, Pranata, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang yang dinilai memiliki komitmen dalam melakukan perubahan untuk menjaga tata kelola pemerintahan lebih baik di instansinya.
“Sejak dicanangkan Pembangunan Zona Integritas (ZI) di Lingkungan Kementerian Perindustrian, seluruh Pegawai pada unit satuan Kerja Kementerian Perindustrian, khususnya BBTPPI Semarang telah menandatangani Pakta Integritas.Mulai dari Pimpinan hingga pelaksana, telah berkomitmen penuh mewujudkan Wilayah Bebas dari Koruspi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Unit satuan kerja Kementerian Perindustrian terus berupaya mewujudkan Reformasi Birokrasi khususnnya dalam hal pencegahan dan praktik korupsi. Hal ini didukung pula melalui pendampingan, asistensi serta verifikasi dan evaluasi oleh Tim Inspektorat terhadap kesiapan tatakelola Zona Integritas unit satuan kerja Kementerian Perindustrian.” ujar Pranata.
Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang, Ali Murtopo Simbolon, menyatakan kesiapannya dalam mengimplementasikanprogram Zona Integritas dalam rangka membawa BBTPPI menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
“BBTPPI siap mewujudkan predikat WBBM di tahun 2020 melalui manajemen perubahan, penguatan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja dan pelaporan, serta pengatan kualitas pelayanan publik. Banyak hal yang telah disiapkan dalam pembangunan Zona Integritas di BBTPPI Semarang, seperti pelayanan publik BBTPPI yang mengedepankan penerapan protokol kesehatan, sehingga saat ini untuk pengujian sampel harus dikirim oleh konsumen. Selanjutnya telah disediakan ruang khusus bagi pelanggan yang akanmelakukan konsultasi namun secara virtual atau tanpa tatap muka.” papar Ali.
Antisipasi kedepan dalam masa pandemiCOVID-19 ini sekaligus menjawab tantangan perkembangan Revolusi Industri 4.0 di BBTPPI Semarang melalui program transformasi digital, diantaranya semua operasional kantor dilakukan secara digital (e-office), demikian juga untuk layanan publik dilakukan secara digital (e-services).
“Kami telah melakukan inovasi dibidang jasa pelayanan, seperti system monitoring lingkungan secara online baik emisi, ambien, maupun air limbah. Selain itu kami mengembangkan Digital Laboratorium, dimana pengujian dilaboratorium akan langsung terbaca hasilnya didalam sistem dan langsung bias ditelusuri oleh konsumen. BBTPPI juga melakukan bimbingan teknis dan konsultansi secara online terhadap IKM binaan BBTPPI untuk proses sertifikasi dan pengujian, sehingga IKM tersebut mampu memenuhi persyaratan mutu dan menghasilkan produk yang berkualitas. Demikian juga konsumen dalam pengolahan limbah tetap dilakukan pembinaan secara digital. Namun untuk situasi tertentu yang memerlukan kunjungan fisik, maka BBTPPI akan mengirim personil ke lokasi.” papar Ali. (OL-13)
Baca Juga: DIY Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved