Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

UKM Didorong Banjiri E-Commerce dengan Produk Lokal

Despian Nurhidayat
08/9/2020 22:17
UKM Didorong Banjiri E-Commerce dengan Produk Lokal
Pedagang menunjukkan produknya yang dijual secara daring(Antara/ANoviran Arbi)

STAF Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, dalam kondisi pandemi covid-19, pemerintah menyadari bahwa ekonomi domestik perlu didorong agar para pelaku usaha kecil menengah (UKM) tidak hanya mengandalkan produk impor dan menjadi sebatas reseller dalam platform digital.

Yustinus menilai UKM memiliki prospek besar, khususnya pascapandemi. Dengan syarat UKM memiliki daya saing atau kompetitif dan berani untuk melakukan produksi dalam negeri.

"UKM itu memang harus didukung karena punya opportunity yang besar dan justru prospeknya bagus pascapandemi. Peluang kita punya market besar, tapi selama ini pelaku UKM yang ada di market place digital lebih ke reseller jual barang-barang impor," ungkapnya dalam acara Dialektika Media Indonesia, Selasa (8/9).

"Pelaku UKM masih bergantung pada impor sehingga produksi dalam negeri banyak yang tidak optimal. Padahal kita punya sumber daya yang bagus," sambung Yustinus.

Baca juga : UKM Berorientasi Ekspor Bisa Akses Bantuan Kredit LPEI

Selain itu, Yustinus mengatakan dengan jumlah market sebesar 260 juta penduduk, para pelaku UKM harusnya mampu memanfaatkan itu untuk memenuhi ekonomi domestik.

Hal ini tentunya akan menjadi jawaban dalam keadaan saat ini, di mana investasi dalam keadaan kurang baik dan juga ekspor impor belum dapat mendongkrak perekonomian Indonesia.

"Mengapa tidak bisa produksi dalam negeri, ternyata kita tidak kompetitif tidak perhatikan insentif di hulu. Sekarang ketahuan, Direktorat Jenderal Bea Cukai melakukan kewenangan pengereman atau keran impor dikecilkan supaya kita punya peluang bangun industri ini," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya