Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

BTN Syariah Gandeng BPKH Genjot Pembiayaan Rumah

(RO/E-3)
25/8/2020 04:45
BTN Syariah Gandeng BPKH Genjot Pembiayaan Rumah
Foto udara perumahan KPR-BTN subsidi yang baru dibangun di Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Senin (24/2/2020)(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj.)

UNIT Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN Syariah) bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk menggenjot
pembiayaan rumah baik subsidi maupun nonsubsidi.

Kerja sama itu bertujuan untuk mencari dana jangka panjang yang diperlukan dalam pembiayaan perumahan.

“Berkolaborasi dengan BPKH bisa menekan mitch match yang selama ini terjadi dalam membiayai perumahan,” ujar Direktur BTN Andi Nirwoto dalam keterangan
resmi di Jakarta, kemarin.

Andi menjelaskan potensi BPKH dengan dana kelolaan yang cukup besar bisa dimanfaatkan perseroan dengan menawarkan skema bagi hasil investasi yang menjanjikan.

Apalagi investasi di sektor properti sangat aman. “Kami bisa mencarikan skema yang sesuai dengan kebutuhan investasi BPKH.

Bisa di pembiayaan rumah subsidi maupun nonsubsidi,” tegasnya. Menurut Andi, kerja sama dengan institusi dalam pembiayaan perumahan bisa menekan
cost of fund. Untuk itu, selain meningkatkan dana murah, kerja sama institusi seperti dengan SMF, BPKH, dan yang terbaru dengan Bank Syariah Mandiri akan
terus diperluas.

“Jadi kerja samanya dalam satu project, mereka bisa ambil 50% atau mau ambil semuanya juga bi sa,” tegasnya.

Hingga semester I 2020, UUS BTN masih mencatatkan kinerja positif kendati di tengah pandemi. Untuk penyaluran pembiayaan, misalnya, BTN
Syariah mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,54% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp23,03 triliun per Juli 2020.

Pembiayaan pemilikan rumah di segmen nonsubsidi masih menjadi penopang terbesar pertumbuhan yakni sebesar 12,46% yoy menjadi Rp8,1 triliun pada Juli 2020.

“Kami mengambil segmen di bawah Rp500 juta. Segmen ini relatif lebih aman dan lancar, meski di situasi pandemi,” jelas Andi.

Segmen KPR subsidi juga masih menunjukkan pertumbuhan positif di level 7,3% yoy menjadi Rp12,32 triliun per Juli 2020. Andi menerangkan potensi KPR subsidi masih besar
hingga akhir tahun nanti. (RO/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya