Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan menerbitkan global bonds senilai US$2 miliar. Namun, penerbitan itu akan dilakukan menunggu kondisi pasar stabil, termasuk dengan memperhatikan kondisi likuiditas bank.
“Global Bonds yang kami sudah daftarkan itu dalam bentuk Euro medium term note (EMTN) sebesar US$2 miliar di Singapore Stock Exchange pada Juni 2020 kemarin. Penerbitan ini akan menunggu kondisi market yang lebih stabil dan memperhatikan kondisi likuiditas bank,” kata Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahyu Setiawan pada Paparan Kinerja BNI Semester 1/2020 yang digelar secara virtual, kemarin.
Menurutnya, saat ini kondisi likuiditas perbankan masih belum memunculkan urgensi untuk menerbitkan global bonds tersebut. Karena sudah terdaftar, nantinya BNI setiap saat bisa menerbitkan itu sepanjang plafon programnya masih tersedia.
“Kondisi likuiditas saat ini, belum ada urgensi untuk menerbitkan atau melaksanakan program EMTN tersebut. Karena sudah terdaftar, setiap saat BNI bisa menerbitkan sepanjang plafon programnya masih tersedia,” papar Putrama.
BNI pun melihat ada potensi penurunan bunga oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin. Namun demikian, menurutnya, penurunan suku bunga masih akan melihat pada perkembangan pemulihan ekonomi dan rilis data ekonomi lainnya.
“Di satu sisi, BI masih concern terhadap nilai tukar rupiah yang tertekan di Agustus ini dan kemungkinan sepanjang Q3. Jadi masih ada potensi BI masih mempertahankan BI 7 days repo rate sampai Q4, dan awal Q1 2021 akan turun lagi 25 basis poin menurut perkiraan kami,” pungkasnya.
BNI sendiri sepanjang semester 1-2020 menunjukkan kinerja gemilang. BNI mampu meraup laba bersih sebesar Rp4,46 triliun karena ditopang dana pihak ketiga. Selain itu, kredit Bank BNI tumbuh 5,05% secara year on year (yoy). BNI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp576,78 triliun atau naik dari periode yang sama tahun lalu, Rp549,23 triliun. BNI tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp27,5 triliun di paruh pertama 2020.
Sementara itu, restrukturisasi kredit BNI telah mencapai Rp119,3 triliun per Juni 2020. Angka itu setara dengan 21,9% dari total kredit. (Hld/E-3)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat nilai transaksi digital sebesar Rp764,3 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy), per Maret 2025.
BNI memperluas akses pembiayaan rumah melalui kredit pemilikan rumah (KPR), khususnya bagi generasi Z dan milenial di tengah penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
BNI menggandeng PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp) untuk menyediakan layanan perbankan dan solusi keuangan terintegrasi bagi pengembangan industri pertahanan nasional.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved