Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DEPUTI Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi menekankan uang kertas rupiah khusus pecahan Rp75.000 yang diluncurkan dalam rangka memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia bukan merupakan program redenominasi.
Hal tersebut menyusul adanya pertanyaan di tengah kalangan masyarakat mengenai tiga angka nol dalam uang pecahan baru ini yang tercetak sangat kecil dibandingkan dengan angka 75.
“Ini tidak termasuk dalam redenominasi. Ini berbeda karena ini bagian dari percetakan uang pada 2020,” ungkapnya dalam konferesi pers secara daring, Selasa (18/8).
Rosmaya memastikan keputusan Bank Indonesia untuk mengeluarkan uang pecahan Rp75.000 merupakan salah satu bentuk rasa syukur terhadap 75 tahun kemerdekaan Indonesia.
Tak hanya itu, Rosmaya menuturkan uang pecahan tersebut juga dikeluarkan dalam rangka menunjukkan keberhasilan dari pembangunan Republik Indonesia selama 75 tahun.
“Kita juga akan melihat bahwa ini adalah uang tidak hanya berperan sebagai alat pembayaran tapi juga sebagai lambang kedaulatan negara,” ujar Rosmaya.
Ia melanjutkan, untuk program redenominasi telah ada tim khusus yang sedang menangani dan rencananya baru akan diberlakukan saat kondisi perekonomian sudah pas.
“Kita berlakukan pada kondisi perekonomian yang pas. Ini ada satu tim yang lagi menangani dan ada step-step nya,” sambungnya.
Meski demikian, Rosmaya mengaku senang atas antusiasme masyarakat Indonesia yang ingin memiliki uang pecahan Rp75.000 tersebut mengingat hanya tersedia sebanyak 75 juta lembar.
“Senang sekali melihat masyarakat mengawal semua ini. Kami senang melayani masyarakat,” pungkas Rosmaya. (E-1)
KEPALA Perwakilan Bank Indonesia (bi) Provinsi Kalteng, Rihando menyerahkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 tahun Republik Indonesia kepada Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
Bank Indonesia terus melakukan penukaran uang peringatan (commemorative money) Rp75.000 sampai kuota yang tersedia yakni 900.000 lembar habis ditukar oleh masyarakat.
Ibunda Agus merasa bahwa apa yang sudah dialami Agus adalah pekerjaan Tuhan sehingga sangat bersyukur dan berharap Agus dapat menjadi sosok yang lebih membanggakan keluarganya.
Sebelumnya terjadi kehebohan di dunia maya. Ada sejumlah orang yang menuding pakaian adat Tidung asal Kaltara sebagai pakaian Tiongkok.
ADITYA Perpatih, 9, adalah sosok anak yang mengenakan pakaian adat Gorontalo, Makuta yang berada dalam mata uang baru Rp75 ribu.
Uang Baru 75.000 Limited (Poker Online PokerWalet)'. Harga yang dipatok ialah Rp8.888.000.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved