Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) mencatatkan akselerasi produktivitas sampai 64% untuk bisnis asuransi marine hull (rangka kapal). Demikian disampaikan Direktur Utama Asuransi Jasindo, Didit Mehta Pariadi.
Menurut Didit, peningkatan produktivitas tersebut didorong oleh kemampuan perusahaan dalam menerapkan kebijakan pengelolaan risiko serta akseptasi yang difokuskan pada kesehatan portfolio bisnis dengan tetap mengedepankan kebutuhan pasar.
Baca juga: Asuransi Jasindo Komit dalam Pemberdayaan UMKM
“Sejak beberapa tahun terakhir Jasindo menekankan prudent underwriting untuk asuransi marine hull ini, sehingga development dan profitability untuk class of business tersebut mampu menunjukkan tren yang positif," kata Didit dalam keterangan di Jakarta, Senin (3/8/2020).
Ia menambahkan, kepercayaan pasar reasuransi terhadap pengelolaan bisnis asuransi rangka kapal di Jasindo tetap terjaga dan Jasindo masih mampu untuk menyediakan kapasitas akseptasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan pasar yang lebih besar.
Di sisi lain, lanjut Didit, terdapat beberapa perusahaan asuransi yang awalnya cukup masif dalam penutupan asuransi rangka kapal di pasar, namun beberapa waktu kemudian perusahaan-perusahaan tersebut mulai membatasi atau bahkan menarik diri dari pasar asuransi rangka kapal.
Menurut dia, hal itu karena karakteristik risiko yang dikelola bisnis tersebut memang cenderung menempatkan perusahaan asuransi untuk menghadapi fenomena high frequency and high severity claims dari objek-objek yang dijamin.
“Asuransi Jasindo dengan kapasitas yang dimilikinya sudah siap untuk menghadapi kenaikan permintaan pasar atas jenis risiko ini, namun dengan tetap mengedepankan kebijakan prudent underwriting tadi,” tegasnya.
Selain dari faktor-faktor tersebut, bergairahnya industri maritim juga menjadi salah satu faktor yang mendorong naiknya produktivitas bisnis asuransi rangka kapal di Asuransi Jasindo.
Hal ini dapat terlihat dari peningkatan tren proyek pembangunan dan pembelian kapal di Indonesia baik dari sektor swasta maupun dari program-program yang dicanangkan oleh pemerintah.
Baca juga: Asuransi Jasindo Kampanyekan Penggunaan Antiplastik
Melihat peluang yang ada, Asuransi Jasindo kembali ke produk yang sejak awal merupakan andalan dan kompetensi perusahaan, yaitu asuransi untuk sektor pelayaran
“Seiring dengan meningkatnya tren industri maritim tersebut, kami melihat adanya potensi pengembangan lebih lanjut untuk produk asuransi marine lainnya yang dimiliki oleh Jasindo terkait dengan rangka kapal, seperti Builder's Risk Insurance dan Ship Repairer Liability,” tutupnya. (RO/A-3)
Masyarakat Jabodetabek cenderung memilih transportasi umum saat mudik. Sementara masyarakat di luar Jabodetabek lebih memilih kendaraan pribadi.
Tercatat jumlah penumpang kapal melewati pelabuhan Trisakti Banjarmasin, selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 periode 21 Maret-11 April sebanyak 26.717 orang.
Fenomena ini juga berdampak pada peningkatan penumpang kapal laut. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batam memprediksi lonjakan 15% dibanding tahun sebelumnya,
Data PELNI mencatat, pada periode H-15 hingga H-9 Lebaran 2024, jumlah penumpang mencapai 106.234 orang.
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebanyak 1.074 pemudik lebaran sudah datang dari Kumai, Kalteng.
Prakirawan BMKG Annisa Nindi Al’adi, mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Bangka Belitung.
PT Pertamina International Shipping (PIS) menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang dikelola secara profesional dan transparan.
PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK) dan PT PAL Indonesia melakukan penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA).
PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PAL Indonesia siap berkolaborasi untuk memajukan industri maritim nasional sekaligus mendukung rencana penguatan armada.
Dosen Komunikasi Universitas Dian Nusantara ini memaparkan hoaks kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana jadi contoh nyata disinformasi bisa memicu gejolak di tengah publik.
BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) Qatar Barzan Holdings menyebut keamanan maritim menjadi salah satu area utama bagi Qatar dan Indonesia untuk berkolaborasi.
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved