Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Yuk Belajar Jualan di WA

GANA BUANA
24/7/2020 05:45
Yuk Belajar Jualan di WA
(ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO)

SEBANYAK 3.500 pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di 12 kota di Indonesia ditargetkan menjadi peserta program pelatihan Whatsapp (WA) bekerja sama dengan UKM Indonesia.

Program Go Digital & Scale Up with Whatsapp menawarkan pelatihan untuk memulai dan menjalankan bisnis digital agar tetap bisa menjangkau bahkan menarik pelanggan baru walaupun dalam masa pembatasan sosial yang disebabkan pandemi covid-19.

Melalui kampanye Bawa Usaha Aja!, WA berkomitmen mendukung perekonomian masyarakat Indonesia melalui digitalisasi. Misi ini juga dimiliki UKM Indonesia, sebuah portal khusus yang menyediakan informasi komprehensif terkait perizinan usaha untuk mendorong perkembangan UMKM di Tanah Air.

WA APAC Public Policy Director Clair Deevy mengatakan portal untuk pelaku UMKM ini dibentuk dan dikelola Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

UMKM memang merupakan salah satu sektor yang terdampak secara signifikan akibat pandemi covid-19.

"Pandemi ini telah menimbulkan kendala-kendala yang tidak terduga oleh pelaku usaha kecil dan para pelanggan yang bergantung kepada mereka," ujar Clair dalam sebuah webinar belum lama ini.

Ia menjelaskan program yang disusun WA dan UKM Indonesia itu akan memberikan pelatihan yang bisa bermanfaat bagi pelaku UMKM, seperti cara masuk ke perekonomian digital, terutama dalam situasi sulit ini, agar mereka bisa membangun usaha lebih lanjut dan tetap terhubung dengan pelanggan di seluruh Indonesia.

Program pelatihan tersebut diadakan secara daring agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia berpeluang untuk partisipasi. Kurikulum pelatihan mencakup cara mengembangkan strategi bisnis dan keterampilan umum untuk memasarkan produk, serta menjangkau pelanggan baru dengan memanfaatkan sarana digital, seperti WA Business.

Ketua UKM Indonesia Dewi Meisari Haryanti mengatakan masih banyak tempat di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur untuk konektivitas internet sebaik di perkotaan. Peserta pelatihan membutuhkan sarana sederhana, tetapi tangguh, seperti WA Business, yang tidak memerlukan konektivitas terbaik untuk bekerja dengan baik.

"UMKM menyumbang sekitar 60% dari produk domestik bruto Indonesia, sebuah jumlah yang besar, sekitar Rp15,7 triliun per harinya. Mereka juga menciptakan banyak lapangan pekerjaan di seluruh Indonesia," kata Dewi .Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir menyampaikan inovasi digital sangat penting untuk bisnis saat ini. Pemerintah berkomitmen mendorong transformasi digital bagi UMKM di seluruh Nusantara.

"Kami ingin UMKM di Indonesia meningkatkan keterampilan digital dan literasi fi nansial mereka tidak hanya mendukung pertumbuhan pesat bagi usaha mereka, tetapi juga untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia," kata Iskandar.

Menurut dia, untuk dapat menjangkau ratusan ribu UMKM di Indonesia, pemerintah harus terbuka berkolaborasi. Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi program pelatihan tersebut.

Untuk mempromosikan UMKM yang berpartisipasi, UKM Indonesia membuat akun WA Business untuk menampilkan berbagai macam usaha di fi tur katalognya yang kemudian dapat disebarluaskan.

Katalog itu tidak hanya menampilkan nama atau industri usaha-usaha tersebut, tetapi juga akan terhubung dengan akun atau kanal usaha milik para UMKM. Dengan demikian, memudahkan pelanggan yang menghubungi mereka secara langsung.

Memanfaatkan Grup WA

Sejumlah pengguna aplikasi WA pun mulai menjajakan dagangan mereka melalui fitur-fitur yang tersedia di aplikasi percakapan sosial tersebut. Mulai memanfaatkan grup hingga status diri.

Suci, ibu rumah tangga, mengaku memanfaatkan jaringan grup alumni sekolah dan kantor suaminya untuk menawarkan barang dagangannya. Karena itu, cara ini membuat dagangan Suci semakin cepat dikenal.

"Karena tidak bisa buka lapak sembarangan dulu, ya, kita manfaatkan saja yang ada, alhamdulillah mudah dan cepat laku," kata dia.

Rahmiyati, pemilik toko klontong di Bekasi, juga mengaku kerap memasang foto atau video barang dagangannya di stastus aplikasi WA miliknya.

"Fitur status di WA memang sudah sangat membantu kami para ibu rumah tangga yang memilih jadi entrepreneur," kata dia. (S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya