Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
POTENSI Kabupaten Banjarnegara sebagai penghasil singkong terbesar kedua di wilayah Jawa Tengah (Jateng) menjadi tantangan sekaligus peluang yang tidak disia-siakan oleh pemuda lulusan teknik elektro berusia 28 tahun ini.
Riza Azyumarridha Azra, seorang generasi milenial yang mendirikan Rumah Mocaf yakni perusahaan yang berlandaskan asas sociopreneurship di Kutabanjarnegara, Kecamatan Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Jateng.
Sebelum merintis usahanya, Riza banyak berdiskusi dan menggali informasi dari berbagai kalangan mulai ahli singkong sampai dosen – dosen teknologi pangan.
Dengan bekal pengetahuannya, Riza pun mencoba untuk menambah nilai tambah dari singkong dengan diolah menjadi tepung Mocaf (Modified Cassava Flour).
“Saya mulai belajar membuat tepung Mocaf dari nol hingga berhasil, lalu menularkannya melalui edukasi ke sejumlah petani lain tentang cara pembuatan tepung Mocaf. Mereka di bekali hingga dapat secara mandiri memproduksi sampai memasarkan mocaf dan mendapat harga yang lebih tinggi dibanding menjual singkong dalam keadaan segar,” ujar Riza.
Menurut Riza, singkong yang tumbuh di wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Indonesia pun telah dikenal berada pada nomor urut kedua penghasil singkong di dunia setelah Brasil. "Itulah yang membulatkan tekad saya untuk mendirikan Rumah Mocaf ini," katanya.
“Dalam mendirikan Rumah Mocaf ini saya bertekad mempertahankan konsep sociopreneur yang sudah menjadi ruh bisnisnya," jelas Riza.
"Kendati suatu saat terjadi industrialisasi, kami akan tetap dengan konsep socioprenuer yang disebut sebagai demokratisasi ekonomi yakni adanya keterbukaan, keadilan dan tidak ada yang merasa dirugikan. Semua masyarakat yang terlibat saling menguatkan untuk terus mengembangkan tepung mocaf”, paparnya.
Saat ditanya mengenai pengelolaan usahanya, Riza mengaku telah melakukan upaya besar dengan menerapkan konsep membagi deskripsi pekerjaan yang disebut cluster.
"Cluster pertama para petani sebagai produsen bahan baku. Pendampingan dan edukasi yang diberikan untuk petani adalah seputar produktivitas, literasi finance, integrated farming untuk menentukan HPP (harga pokok penjualan) singkong," ujarnya.
"Selama ini petani hanya menanam, tanpa membuat analisa usaha, analisa usaha lahan dan margin. Integrated farming dengan ternak kambing dan sapi, dengan memanfaatkan kulit singkong diolah menjadi pakan dan kotoran ternak untuk pupuk, lahan menjadi lebih produktif dengan produksi tiga kali lipat dan menghasilkan singkong organik, yang terpercaya sehingga memiliki nilai jual yang tinggi, “ tutur Riza.
Sementara untuk cluster kedua, dijelaskan Riza, dengan memberdayakan para ibu rumah tangga yang dilibatkan dalam mengolah singkong menjadi chips Mocaf sehingga timbul perekonomian baru yang memberikan penghasilan baru.
“Sedangkan cluster ketiga yaitu memberdayakan anak–anak muda yang bertugas melakukan quality control, branding, packaging, edukasi dan pendampingan kepada petani serta pengrajin," ujar Riza.
"Karena target market Rumah Mocaf, maka kualitas menjadi yang utama. Tugas lain cluster ke tiga ini juga membuat inovasi produk turunan, seperti mie Mocaf, kue pie Mocaf, dan produk lainnya", tambahnya.
Lebih lanjut Riza menjelaskan Rumah Mocaf juga dikembangkan menjadi resto yang cukup ramai dikunjungi kaum milenial.
"Kami memiliki resto Rumah Mocaf tempat anak–anak muda nongkrong, dengan menu kekinian seperti fried chiken, mie ayam dan semua terbuat dari Mocaf, ini sebagai bentuk edukasi kami ke mereka, “ ungkapnya.
Pengembangan usaha lainnya dilakukan Riza, dengan memecahkan rekor versi Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI) yaitu pembuatan sajian mi ayam terbanyak berbahan Mocaf.
Riza juga berkolaborasi dengan paguyuban pedagang mie ayam yang kemudian ribuan porsi mi ayam dinikmati seluruh masyarakat secara gratis di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
“Setelah memecahkan Rekor, Kami juga melakukan penetrasi pasar mocaf dengan mengikuti pameran ke berbagai negara dan mendapat sambutan positif, karena gluten free dan kebanyakan dari mereka menomorsatukan kesehatan," papar Riza.
"Animo orang–orang Eropa, Amerika, Rusia, Malaysia, Singapura sangat tinggi karena Mocaf gluten free dan baik bagi kesehatan. Dan akhirnya Kami juga melakukan ekspor ke Amerika serta bersiap ekspor ke Eropa, Malaysia dan Singapura”, ujarnya.
Menurutnya, agar Mocaf semakin dikenal dan semakin akrab sebagai bahan baku pembuat aneka makanan tentunya perlu dukungan dari Pemerintah Daerah setempat.
Riza pun berharap Pemda Banjarnegara dapat mengeluarkan Perda yang mewajibkan semua pihak di wilayah Banjarnegara menyajikan makanan olahan berbahan dasar Mocaf dalam setiap kegiatan rapat, pesta dan lain – lain. Upaya tersebut diharapkan dapat mengangkat martabat singkong untuk kedaulatan pangan.
Untuk memberi dukungan, Dinas Pangan Banjarnegara dan Riza merancang pemetaan untuk menetapkan wilayah dengan kualitas singkong terbaik. Selain itu juga menetapkan zonasi khusus untuk menanam singkong.
Ia pun merasa optimistis dengan adanya jaminan harga dan pasar, petani akan bergairah menanam singkong.
Upaya Riza merupakan jawaban atas program Gerakan Diversifikasi Pangan yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkali mengatakan tentang slogan indah dan bahagia dengan pangan lokal.
“Gerakan ini sebagai upaya untuk mendorong ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Gerakan diversifikasi pangan ini mewakili harapan dan kebutuhan dari seluruh rakyat Indonesia agar ketahanan pangan tetap kokoh, yang memperkuat hadirnya negara yang sejahtera,” ujar Mentan SYL.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian yang bagus itu bisa dilaksanakanpara petani milenial yang berjiwa entrepreneurship yang tinggi.
Dengan para petani milenial tersebut, Dedi berharap usaha pertanian dapat memberikan kesinambungan atau sustainability keuntungan.
Menurut Dedi, keuntungan didapatkan dari usaha pertanian yang baik apabila para pelaku usaha pertanian memiliki kepekaan terhadap peluang-peluang keuntungan.
“Dengan situasi pandemi yang masih berlangsung ini, kita harus terus menggenjot produksi pangan lokal. Apalagi Indonesia kaya akan pangan lokal seperti sagu, singkong, jagung, ubi, dan lainnya. Manfaatkan lahan, pekarangan, kebun yang ada disekitar kita untuk produksi pangan lokal,” papar Dedi. (OL-09)
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut merupakan upaya pengendalian inflasi daerah
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
30 persen dari total 29 ribu pengusaha penggilingan di Jawa Tengah (Jateng) tidak beroperasi. alasannya mereka tidak mampu membeli harga gabah.
BUPATI Pati Sudewo mencabut kebijakan 5 hari sekolah dan mengembalikan waktu belajar 6 hari sekolah pada Jumat (8/8). Itu dilakukan bersamaan pembatalan tarif PBB hingga 250 persen
Peresmian perusahaan asal Amerika Serikat itu dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Bupati Batang Fais Kurniawan.
Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 1 milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah(Jateng) membuka pelatihan Pemandu Wisata Gunung seiring dengan banyaknya kecelakaan di gunung
SEBANYAK 1.411 guru swasta kategori prioritas (R1D) di Jawa Tengah telah lulus seleksi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak 4 tahun lalu, namun belum penempatan
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved