Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
PERGERAKAN nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini, Senin (13/7) alami penguatan. Hal ini dikarenakan beberapa sentimen pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
Berdasarkan pantauan pada pukul 09.30 WIB, rupiah menguat 65 poin atau 0,45% menjadi Rp14.370 per USD dari penutupan pada pekan lalu, Jumat (10/7) sebelumnya Rp14.435 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pembukaan pagi ini aset berisiko terlihat menguat.
Dengan kenaikan indeks saham Asia mengikuti sentimen positif penguatan indeks saham AS dan Eropa akhir pekan lalu, karena potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
"Rupiah juga mungkin akan ikut menguat hari ini mengikuti sentimen positif tersebut," ungkapnya.
Baca juga :BI: Kegiatan Usaha pada Triwulan II 2020 Terkontrasi -35,75%
Lebih lanjut, Ariston menambahkan di sisi lain pasar masih memperhatikan perkembangan penularan covid-19 yang terus meninggi. Sehingga dikhawatirkan akan melambatkan kembali pemulihan ekonomi.
Pada Minggu, 12 Juli 2020 kemarin, Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) melaporkan kenaikan penularan global tertinggi dalam 24 jam sebesar 230 ribu lebih kasus.
"Isu penularan covid-19 ini bisa memberikan tekanan kembali ke aset berisiko, termasuk rupiah," pungkas Ariston.
Atas hal tersebut, Ariston memprakirakan rupiah berpotensi bergerak menguat ke arah Rp14.350 per USD, dengan level resisten di kisaran Rp14.500 per USD. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved