Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham Senin (6/7) ditutup pada posisi 4,988.87 atau naik 15,07 poin yakni 0,30%.
Pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia(BEI), pagi tadi IHSG berada di level 4,996.39, naik 22.60 poin atau 0.,45%.
Meski turun tipis, sepanjang pergerakan hari ini IHSG bergerak perkasa di zona hijau. Sebelumnya di akhir perdagangan sesi satu selesai, IHSG naik 21,45 poin atau 0,43% ke 4.995,25.
Sebanyak 221 saham menguat, 197 saham melemah, dan 145 saham stagnan. Hari ini, IHSG sempat mencapai rekor tertinggi di 5.009 dan terendah 4.973. Transaksi perdagangan senilai Rp6,5 triliun.
Sektor pertambangan menjadi penyumbang kenaikan indeks tertinggi sebesar 1,45% disusul pertanian 0,9%. Sementara sektor saham yang melemah di antaranya properti sebesar 0,56%.
Menurut Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, hal ini ada kaitannya dengan aktivitas bisnis Tiongkok yang membaik.
"Aktifitas Bisnis Tiongkok membaik terutama akibat permintaan dalam negeri yang membaik ditengah permintaan luar negeri yang lemah. Ini jadi sentiment positif pasar," kata Hans, Senin (6/7).
Baca juga: BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Masih Baik
Sementara itu, kurs rupiah rupanya juga mengalami penguatan mencapai Rp14.490 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Senin (6/7). Kurs dolar menguat 0,23% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp14.523 per dolar AS. Sebelumnya rupiah dibuka menguat ke level Rp 14.465 per dolas AS.
Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, rupiah hari ini cenderung mengalami penguatan tipis seiring dengan pelemahan tipis Dollar terhadap mata uang utama di hari Jumat.
"Ke depannya, dengan permintaan dolar yang mungkin sudah mereda, tekanan untuk satu minggu ke depan cenderung berkurang," kata Josua.
Namun ia juga mengatakan perlu adanya kewaspadaan terhadap tensi antara AS Tiongkok serta kenaikan kasu COVID-19 di AS, yang berpotensi mendorong sentimen risk-off di pasar.
"Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran 14.450-14.550 pada pekan minggu ini," katanya.
Mayoritas mata uang Asia bergerak menguat. Yuan Tiongkok memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan kenaikan 0,46%, disusul pesso Filipina yang menguat 0,39%, won Korea menguat 0,24%, dolar Taiwan menguat 0,22%, baht Thailand menguat 0,10%, dolar Singapura menguat 0,09%, ringgit Malaysia menguat 0,06% dan dolar Hong Kong menguat 0,004% terhadap dolar AS. (A-2)
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
Indonesia secara global sebagai tujuan pariwisata dunia. Ini akan dimanfaatkan LFLO untuk mengubah fokus usahanya.
IHSG naik 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76. Sementara itu, indeks LQ45 yang memuat saham-saham berkapitalisasi besar juga terapresiasi 0,46% ke posisi 769,78.
IHSG dibuka melemah 18,94 poin atau 0,27% ke level 6.896,42. Sementara itu, indeks LQ45 juga mengalami penurunan 0,54% ke posisi 766,40.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved